Pulau Punjung, (ANTARA) - PT Bukit Raya Mudisa (PT BRM) menyerahkan bantuan untuk korban gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam meringankan beban masyarakat yang terkena bencana.
Wujud kepedulian perusahaan yang bergerak di perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI) berlokasi di Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, dan Solok Selatan itu memberikan bantuan berupa sembako, vitamin, pampers, dan lainnya.
"Kedatangan kami langsung ke lokasi pengungsi merupakan salah satu bentuk keprihatinan kami akan bencana yang melanda saudara-saudara kami di sini," kata Manager Humas PT BRM Endri Wahyudi, saat dihubungi di Pulau Punjung, Rabu.
Menurutnya apa yang dirasakan korban gempa juga ikut dirasakan seluruh pimpinan dan karyawan. Apalagi hingga saat ini warga masih mengungsi di tenda pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan.
Ia mengatakan saat pihak perusahaan mengantarkan bantuan di tenda pengungsian sedang berlangsung kegiatan trauma healing, sehingga diharapkan dapat mendukung berjalannya kegiatan tersebut.
"Kita mengapresiasi kegiatan trauma healing mengingat masih banyak warga yang merasa ketakutan dan memilih tidur ditenda depan rumah. Semoga kondisi cepat pulih sehingga dapat beribadah dengan tenang di bulan penuh hikmah ini," ungkap dia.
Ia menambahkan bantuan tersebut disalurkan untuk korban gempa yang sedang mengungsi di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman Barat pada Selasa (13/4), kata dia.
Sementara, Koordinator posko gabungan, Aznil mewakili warga di lokasi pengungsian menyampaikan terima kasih atas kepedulian manajemen PT BRM terhadap penderitaan warga, khususnya warga Nagari Malampah.
"Bantuan ini sangat dibutuhkan warga, apalagi kami tengah menjalankan ibadah puasa. Semoga bantuan menjadi amal ibadah bagi kita semua dan PT. BRM selalu maju dan berkembang," ujar dia.
Sebelumnya, dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. 4.038 unit pemukiman rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit dan rusak berat 1.336 unit.
Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit. (*)