Kota Payakumbuh (ANTARA) - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI menjamin setiap anak yang berhadapan dengan hukum mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak di sekolah umum.
"Anak-anak binaan tidak boleh kalah. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan minat baca anak-anak di lembaga pembinaan khusus anak atau LPKA," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Sumbar, Dwinastiti di LPKA Kelas II Payakumbuh, Rabu.
Hal tersebut ia sampaikan pada peluncuran E-Library di LPKA Kelas II Payakumbuh yang digagas organisasi pendidikan bernama Q-Vici bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Saat ini, kata dia, dengan kemajuan zaman dan teknologi tidak ada lagi hambatan bagi anak-anak di tanah air untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu kehadiran perpustakaan digital di LPKA merupakan solusi untuk menjamin pemerataan pendidikan.
"Semua anak-anak yang dibina di LPKA harus senang dan gemar membaca menggunakan E-Library," kata dia.
Sementara itu, Kepala LKPA Kelas II Payakumbuh Nofrizal mengatakan hadirnya perpustakaan elektronik merupakan langkah maju untuk menjamin pemerataan pendidikan bagi anak-anak yang sedang berhadapan dengan hukum.
"Ada 10 tablet yang diberikan di perpustakaan digital ini, nantinya setiap anak akan kita beri kesempatan secara bergilir memanfaatkannya," kata Nofrizal.
Ia menyebutkan saat ini terdapat 52 anak binaan di LPKA Kelas II Payakumbuh. Mengingat keterbatasan tablet sebagai sarana mengakses E-Library, pihaknya akan mencoba mengusulkan penambahan ke Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Untuk diketahui E-Library yang baru saja diluncurkan di LPKA Kelas II Payakumbuh, Sumbar merupakan yang kedua di Indonesia. Sebelumnya kementerian terkait bersama Q-Vici juga melakukan hal yang sama di LPKA Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.