PT BRM serahkan bantuan pertanian dan pendidikan di Kecamatan IX Koto

id PT Bukit Raya Mudisa,bantuan Dharmasraya,berita Dharmasraya,berita sumbar

PT BRM serahkan bantuan pertanian dan pendidikan di Kecamatan IX Koto

Humas PT BRM, Endri Wahyudi (tiga kiri) menyerahkan bantuan Hand Traktor kepada kelompok Tani Karya Teladan, di Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (6/12/2023)

Pulau Punjung (ANTARA) - PT Bukit Raya Mudisa (BRM) yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) menyerahkan bantuan program community development untuk bidang pendidikan dan pertanian di Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

"Bantuan comunity development atau pengembangan masyarakat yang kita salurkan berupa alat pertanian dan bahan bangunan untuk sekolah," kata Humas PT BRM Endri Wahyudi, dalam keterangan tertulis, di Pulau Punjung, Rabu.

Ia mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam menunjang sektor pertanian dan pendidikan, pihaknya berharap agar bantuan itu tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ia menyebutkan bantuan yang diberikan berupa satu unit hand traktor kepada kelompok Tani Karya Teladan, di Nagari Banai, Kecamatan IX Koto. Di bidang pendidikan PT BRM menyalurkan bantau sebanyak 80 sak semen untuk menunjang infrastruktur di SMA N 1 XI Koto.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Karya Teladan, Supardi mengucapkan mengucapkan terimakasih atas dukungan dan peran PT BRM dalam mendukung sektor pertanian melalui penyaluran bantuan tersebut.

Menurut dia dari 39 Kepala Keluarga Poktan yang aktif saat terdiri dari orang tua. Sehingga mengalami keterbatasan tenaga untuk mengolah tanah. Jika harus menyewa traktor tentu terkendala biaya sehingga memberatkan untuk petani.

"Bantuan hand traktor ini sangat dibutuhkan, selain itu petani nantinya mesin juga akan disewakan untuk masyarakat desa, namun dengan harga yang lebih murah dibanding dengan harga sewa umumnya," ungkap dia.

Humas SMA N 1 IX Koto, Yeni Yenti Puspa menjelaskan posisi gedung sekolah yang berada di perbukitan menyebabkan rawan longsor, sehingga beberapa bagian butuh ditembok.

Begitu juga dengan jalan utama yang masih terdiri dari tanah merah serta berlumpur dan licin saat hujan, sehingga berbahaya untuk dilalui dengan berjalan kaki apalagi dengan kendaraan, lanjut dia.

"Sudah sejak lama pihak sekolah dan komite berencana memperbaiki jalan, dengan bantuan ini alhamdulillah rencana itu dapat terlaksana," katanya.