Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memastikan bahwa jejak satwa liar yang sempat menghebohkan warga di Transad, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok pada Rabu (6/4), merupakan milik Harimau Sumatera.
"Sudah teridentifikasi Harimau Sumatera. Usia dewasa," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono melalui grup WhatsApp Selasa (12/4).
Karena kemungkinan harimau masih berkeliaran di wilayah tersebut, ia mengimbau agar masyarakat tidak keluar sendiri, kemudian memasang penerangan di luar dan dalam rumah.
Membuat meriam karbit atau petasan yang dinyalakan pada pagi dan sore hari, lalu perondaan dengan bunyi-bunyian, semisal kentongan, untuk menghalau agar Harimau Sumatera menjauh dari permukiman.
"BKSDA telah memasang kamera trap dan perangkap, lalu melakukan perondaan dengan masyarakat," katanya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak berlaku anarkis yang bisa memancing adanya korban.
Ia menyebutkan Harimau Sumatera tidak akan menyerang manusia jika tidak sedang terluka, merasa terancam dan melindungi anaknya.
Ardi Andono mengatakan harimau hanya akan menjelajah pada wilayah koridornya, namun baru kali ini menyeberangi lewat perkampungan dan kota.
Berita Terkait
Sumbar kuatkan literasi ekonomi syariah bagi anak didik
Senin, 29 April 2024 19:01 Wib
Arus Balik: Posko Mudik dan SPKLU PLN Dukung Kenyamanan Para Pemudik di Sumatera Barat
Senin, 15 April 2024 10:43 Wib
Gubernur Sumbar: Pengendara dilarang parkir di Fly Over Kelok Sembilan
Minggu, 14 April 2024 20:46 Wib
Kemenag Solok lakukan pengawasan JPH serentak untuk wajib halal 2024
Minggu, 7 April 2024 14:05 Wib
Dispar Padang antisipasi gangguan keamanan saat libur lebaran
Rabu, 3 April 2024 15:14 Wib
Menteri PUPR: Potensi tol fungsional di Sumatera sepanjang 134,67 km
Selasa, 2 April 2024 13:32 Wib
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Audiensi dengan Gubernur, PLN Paparkan Kesiapan Pasokan Listrik Sumbar Saat ramadhan dan Idul Fitri
Rabu, 27 Maret 2024 10:02 Wib