Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar berharap pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan sanksi tegas kepada salah seorang official PSP Padang yang mengacungkan jari tengah ke arah supporter PSKB Bukittinggi dalam laga semi final liga 3 Sumbar antara PSKB vs PSP di Stadion Sungai Sariak, Padang Pariaman beberapa waktu lalu.
Menurutnya, mengacungkan jari tengah adalah sebuah gestur tak senonoh dan merupakan isyarat yang menyampaikan pesan menghina dalam tingkat menengah hingga ekstrem, dan kurang lebih sepadan dengan ungkapan yang sangat menghina.
"Ini menciderai fairplay dalam sepakbola, saat itu di tribun ada ulama, ada ninik mamak, ada tokoh masyarakat dari Bukittinggi dan Agam yang tengah menonton laga " Ujar Erman Safar di Bukittinggi, Rabu.
Ia menyayangkan tindakan official PSP Padang mengacungkan jari tengah ke arah tribun usai melakukan protes disaat laga berlangsung.
"Manajemen PSKB tengah berupaya agar PSSI memberikan sanksi," lanjutnya.
Ia juga menyebut, selain di tribun stadion Sungai Sariak, Padang Pariaman, saat insiden belangsung setidaknya ada tiga ribu orang yang menonton langsung secara online di live streaming akun Facebook Pemerintah Kota Bukittinggi yang juga menyaksikan insiden yang kurang beretika itu.
"Tentunya penonton melalui live streaming tersebut juga dari berbagai kalangan di masyarakat Bukittinggi dan Agam, dan itu terekam dengan jelas," Lanjut Erman Safar.
Diketahui hingga Rabu, data statistik penonton siaran langsung laga semifinal PSKB kontra PSP melalui akun Facebook Pemerintah Kota Bukittinggi telah mencapai 55 ribu tayangan dengan 10 ribu interaksi, 6,8 ribu tanggapan 3,1 komentar serta 233 kali dibagikan.
Erman Safar berharap laga yang masih bersifat lokal ini tidak dicederai oleh aksi provokasi yang menyebabkan kericuhan karena Ranah Minang sarat dengan filosofi kehidupan filsafah budaya Minang, Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, mestinya dijaga oleh orang-orang yang mengaku berdarah Minang.
"Kami sangat bangga dengan supporter PSKB, Jagad Mania, tidak terprovokasi oleh aksi yang tidak patut itu, luar biasa, Jagad Mania, mampu meredam emosi, meski pertandingan tidak dilanjutkan lagi sampai membubarkan diri dengan tertib keluar stadion kondisi tetap aman terkendali," jelasnya.
Ia juga mengatakan Jagad Mania adalah supporter PSKB yang hadir di stadion dengan damai, mendukung klub sepakbola kesayangannya dengan tertib, tidak satupun aksi provokasi yang dilakukan dari Jagad Mania, begitu juga dari official dan pemain PSKB Bukittinggi.