Harimau kembali muncul di pemukiman warga Agam

id harimau sumbar,harimau agam,berita agam,berita sumbar

Harimau kembali muncul di pemukiman warga Agam

Jejak kaki harimau di lokasi kandang ternak milik warga, Senin (6/12). (ANTARA/Dok KSDA Agam)

Lubuk Basung (ANTARA) - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) kebali muncul di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Selareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan sempat mengejar lima ekor sapi milik warga setempat, Senin (6/12) pagi.

Pemilik sapi, Doni (19) di Lubuk Basung, Senin, mengatakan kejadian itu diketahui saat ia hendak melihat sapi di kadang dengan jarak sekitar 100 meter dari rumahnya pada Senin (6/12) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Sesampai di kandang, saya tidak menemukan dua ekor sapi milik saya beserta tiga ekor sapi milik bibi atas nama Zara (35)," katanya.

Ia menambahkan, di sekitar kandang hanya menemukan jejak kaki harimau.

Setelah itu, ia mencari keberadaan ke lima ekor sapi di sekitar, namun tidak kunjung ditemukan.

Dengan tidak kunjung ditemukan, tambahnya, ia mencari di sekitar perbukitan dengan jarak 300 meter dari kandang.

"Ke lima ekor sapi itu saya temukan dan langsung saya bawa ke rumah. Saat ini sapi itu saya kandangkan di halaman rumah," katanya.

Ia menambahkan, sapi tersebut tidak diikat di kandang, sehingga saat harimau menyerang ternak, langsung melarikan diri ke lokasi lebih aman.

Lokasi kandangnya tidak jauh dari lokasi dua ekor sapi yang dimangsa harimau pada Selasa (30/11) dan hanya berjarak sekitar 300 meter.

Sementara itu, Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya mendapatkan konflik manusia dengan satwa berupa harimau pada Senin (6/12) malam.

"Kami akan turun ke lokasi untuk melakukan penanganan pada Selasa (7/12) pagi untuk memastikan apakah satwa yang muncul saat ini sama dengan individu beberapa hari sebelumnya, dan tidak tertutup kemungkinan bakal dilakukan upaya evakuasi dengan memasang kandang jebak, mengingat upaya pengusiran telah kita lakukan selama empat hari," katanya.

Sebelumnya, Tim KSDA Agam telah menangani konflik manusia dengan satwa jenis harimau dengan cara memasang dua kamera jebak di lokasi dua ekor sapi milik Rano (38) dimangsa harimau.

Setelah itu, Tim Resor KSDA Agam beserta masyarakat setempat melakukan pengusiran harimau pada malam hari.

"Setelah dilakukan pengusiran selama tiga hari, satwa sudah mengarah ke kawasan hutan lindung Agam yang berbatasan dengan Pasaman," katanya. (*)