Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang melalui Pusat Kajian Pancasila (PKP) bekerja sama dengan Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Forum Rektor Indonesia melaksanakan webinar nasional sekaligus mengumumkan pemenang kompetisi Action Plan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) 2021.
Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan apresiasi pada Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang telah memberi kesempatan pada UNP melalui PKP untuk ikut berperan dalam kegiatan pembinaan pemuda.
"Kami mengadakan Webinar untuk mendiskusikan beberapa hal dengan tema Kepeloporan Pemuda Dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Tantangan Masa Depan Bangsa," ucapnya pada 30 Oktober 2021.
Rektor mengatakan kegiatan ini merupakan rangakaian dari hibah yang telah diberikan oleh Kemenko-PMK dalam berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kemenko-PMK, termasuk kompetisi pidato dan karya tulis ilmiah GNRM season 2 ini.
Ia menyampaikan terima kasih pada Wakil Gubernur Ir Audy Joinaldy yang berkenan jadi narasumber dan Forum Rektor Indonesia yang telah membangun jaringan kerja sama dengan Kemenko-PMK sehingga beberapa perguruan tinggi bisa terlibat dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Pancasila UNP, Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd menyampaikan PKP UNP sudah tahun kedua diberi amanah oleh Kemenko-PMK RI dan Forum Rektor Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk Generasi muda khususnya mahasiswa.
"Program ini diperoleh oleh PKP UNP melalui kompetisi yang ketat dan Alhamdulillah sudah dua tahun diberikan amanah. Mudah mudahan kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya dalam upaya mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negera Indonesia," ucapnya.
Ia mengatakan peserta kompetisi merupakan mahasiswa aktif Program D3 dan S1 di seluruh perguruan tinggi se Indonesia.
Terdapat sebanyak 668 peserta yang tersebar pada 60 Perguruan Tinggi se Indonesia. Peserta terdiri dari 101 orang untuk peserta pidato dan 567 orang atau 182 tim untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Ia menyebutkan sebanyak 35 persen peserta kategori Lomba Essay terelimiasi karena melewati ambang batas plagiarisme yang telah ditetapkan oleh panitia dari awal.
Dewan Juri berjumlah 12 orang terbagi menjadi 4 tim untuk 2 kategori kompetisi. Dewan Juri selain berasal dari PKP UNP juga berasal dari Kemenko PMK, Filsafat UGM, dan PPKn UNIMED.
Semua peserta lomba diberikan sertifikat sebagai peserta, sedangkan pemenang lomba diberikan sertifikat dan hadiah sesuai peringkat dan kategori lomba.
Khusus untuk Kompetisi KTI, dilanjutkan dengan Publikasi Buku Bunga Rampai Ber ISBN.
Kegiatan kompetisi diakhiri dengan webinar dan pengumuman pemenang lomba. Peserta webinar yang terdaftar sebanyak 1.706 orang dari seluruh tanah air. Peserta didominasi oleh Dosen, guru, dan mahasiswa.
Kegiatan Webinar dimoderatori oleh Anggota Dewan Pakar PKP UNP sekaligus Dekan FPK UNP Dr Suryanef.M.Si, serta dipandu oleh MC Monica Tiara, M.Pd.
Dalam Webinar tersebut, Keynote Speaker dari Staf Khusus Kemenko-PMK Prof. Dr Ravik Karsidi menyampaikan sekilas tentang Revolusi Mental, tantangan, kondisi dan tuntutan yang dihadapi generasi milenial saat ini.
"Revolusi Mental merupakan gerakan untuk mengubah cara berpikir, cara bekerja, cara hidup bangsa Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai etos kerja, gotong royong, integritas dengan berlandaskan Pancasila, sehingga bangsa Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur dan bermartabat," ucapnya.
Menurut dia, untuk menuju masa depan bangsa yang tangguh diperlukan SDM yang unggul dan ketahanan nasional.
Ia juga mengemukakan lima Gerakan Nasional Revolusi Mental yakni gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia mandiri, dan gerakan Indonesia bersatu.
Disisi lain, salah satu Narasumber yang merupakan Wakil Gubernur Sumbar Ir Audy Joinaldy mengatakan dua masalah penting yang dihadapi oleh pemuda sebagai generasi milenial yakni sulit mencari pekerjaan dan persaingan yang ketat.
Untuk itu, lanjutnya, solusi yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan perubahan pola pikir mental pemuda ke arah mental wirausaha yang bermental mandiri, gigih, inovatif, kreatif, pantang menyerah, mewujudkan ide-ide kewirausahaan.
Ia mengatakan kepeloporan pemuda dalam spirit sosial capital dapat dilakukan dengan pandai memanfaatkan informasi teknologi, berwirausaha sambil memecahkan masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, ketimpangan, dan kualitas hidup yang buruk
Menurut dia, pemuda harus mampu memerangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, melestarikan lingkungan, memajukan kebudayaan, menegakkan keadilan, mendorong pemerintahan, dan mendorong kerja sama
Narasumber berikutnya yakni Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D menyampaikan materi tentang Peranan Lembaga Pendidikan Dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Ia mengatakan hakekat pendidikan untuk Revolusi Mental yakni pembangunan pendidikan yang berkualitas dan kebudayaan yang memacu daya cipta dan inovasi sehingga diharapkan munculnya kepribadian dalam kebudayaan.
Rektor melanjutkan, model pendidikan untuk Revolusi Mental bisa lakukan dengan mengintegrasikan ke materi pelajaran dan sebagai akademisi baik guru, dosen, ataupun mahasiswa harus berusaha menjadi role model dalam berkegiatan di era kemajuan teknologi yang ada.
"Kemudian, hal itu bisa juga di implementasikan melalui program ekstrakurikuler berupa kegiatan pendidikan untuk Revolusi Mental," ujar dia.
Ia mengemukakan empat peran perguruan tinggi dalam GNRM, pertama kampus harus bebas dari KKN, bebas dari narkoba, bebas radikalisme, dan bebas dari plagiarisme.
Kemudian, adaptasi pendidikan Revolusi Mental dapat dimulai dari diri sendiri dengan jadi role model untuk kegiatan GNRM, lalu dari keluarga dan lingkungan.
Adapun para pemenang untuk kategori Kompetisi Pidato, Juara 1 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Faadhillah Syhab Azzahra. Juara 2 dari Universitas Negeri Malang Resi Ramadhanti, Juara 3 dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Joni Saputra.
Kemudian, Harapan 1 dari Universitas Syiah Kuala, Zamna Fauzan dan Harapan 2 dari Universitas Negeri Padang, Nursaiti.
Pemenang untuk kategori Karya Tulis Ilmiah, Juara 1 berasal dari Universitas Negeri Malang, diketuai oleh Rima Cahya Nirwana, Juara 2 dari UNP dengan ketua tim Resti Andriani dan Juara 3 juga dari UNP dengan ketua tim Aprilia Ariesti Miona.
Sedangkan, Harapan 1 dimenangkan oleh Universitas Sebelas Maret dengan ketua tim Athiya Hanifah, dan Harapan 2 dari Universitas Warmadewa yang diketua oleh Thania Puspa Candrika Putri Aji.