Analis: IHSG Lesu, Saatnya Akumulasi "Big Cap"

id Analis: IHSG Lesu, Saatnya Akumulasi "Big Cap"

Jakarta, (ANTARA) - Seiring penurunan bursa regional berimbas pada pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I, Senin, yang didorong turunnya saham sektor pertambangan dan aneka industri. Senior Riset HD Capital, Yuganur Wijanarko, menjelaskan penurunan bursa Indonesia akibat sentimen negatif regional ini dapat dijadikan kesempatan untuk akumulasi. "Koreksi ini dapat digunakan untuk mengoleksi berbagai saham 'big cap' maupun lapis kedua sebagai antisipasi 'rebound' kembali," katanya di Jakarta, Senin. Tercatat seluruh sektor saham mengalami penurunan yang dipimpin pertambangan dan aneka industri masing-masing sebesar 1,6 persen serta konsumer, infrastruktur dan manufaktur masing-masing sebesar 0,9 persen. Pada perdagangan sesi I, Senin, IHSG ditutup turun 38,91 poin (0,90 persen) menjadi 4.299,97, sedangkan indeks saham unggulan LQ45 turun 7,85 poin (1,05 persen) menjadi 740,31. Perdagangan berjalan dengan frekuensi transaksi mencapai 43.975 kali pada volume 1,72 miliar lembar saham sebesar Rp1,62 triliun. Sebanyak 52 saham naik, 188 saham turun dan sisanya 84 saham tidak bergerak. Untuk saham yang mengalami penurunan signifikan antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merosot Rp1.100 menjadi Rp46.750, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melemah Rp800 menjadi Rp54.200, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terkoreksi Rp550 menjadi Rp22.400. Sementara saham yang mengalami kenaikan signifikan di antaranya PT Lion Metal Works Tbk (LION) menguat Rp1.000 menjadi Rp11.000, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) naik Rp150 menjadi Rp3.150 dan PT Mandom Indonesia Tbk (IMAS) menanjak Rp100 menjadi Rp9.600. (*/jno)