IHSG berpeluang menguat terbatas seiring rilis inflasi dalam negeri

id Indeks Harga Saham Gabungan,IHSG,Bursa Efek Indonesia,saham,investasi,bursa,bursa karbon

IHSG berpeluang menguat terbatas seiring rilis inflasi dalam negeri

Ilustrasi - Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom/aa.

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpeluang bergerak menguat terbatas seiring adanya laporan inflasi dalam negeri Indonesia periode September 2023.

IHSG dibuka menguat 11,34 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.951,23. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,49 poin atau 0,26 persen ke posisi 955,18.

“IHSG berpeluang menguat terbatas pada awal pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari data inflasi periode September 2023 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (02/10).

Konsensus memperkirakan inflasi September 2023 berada di level 0,13 persen mont to month (mtm) dan 2,23 persen year on year (yoy), dengan inflasi inti diperkirakan mencapai 2,02 (yoy).

Sebagai catatan, inflasi Agustus 2023 tercatat di level 3,27 persen (yoy), sementara inflasi inti mencapai 2,18 persen (yoy).

Selain itu, terdapat pula data Indeks Manajer Pembeli (PMI) Nikkei Indonesia periode September 2023, yang mana Indonesia mencatatkan PMI manufaktur tertinggi di Asia Tenggara periode Agustus 2023 sebesar 53,9 poin atau naik 1,13 persen dibandingkan periode Juli 2023 di angka 53,3.

PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 25 bulan terakhir, namun, di sisi lain masih adanya sentimen negatif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). dan masih tercatatnya capital outflow sepanjang 2023 secara year to date (ytd) tetap perlu diwaspadai oleh para investor.

Sementara itu, bursa saham AS berakhir bervariasi pada akhir pekan lalu, pelaku pasar mencerna implikasi laporan inflasi AS terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan menyesuaikan portofolio mereka pada hari terakhir kuartal III-2023.

Dari Eropa, inflasi zona euro mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir pada September 2023, yang menunjukkan bahwa kebijakan European Central Bank (ECB) untuk menaikkan suku bunga berhasil mengendalikan harga-harga yang tidak terkendali, meskipun hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 500,40 poin atau 1,57 persen ke 32.358,00, dan indeks Straits Times menguat 5,54 poin atau 0,17 persen ke 3.222,95.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) libur dalam rangka memperingati hari libur nasional negara masing- masing.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang menguat terbatas seiring rilis inflasi dalam negeri