Pariaman, (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Pariaman dan Universitas Baiturrahmah Sumatera Barat menjalin kerja sama untuk meningkatkan kesehatan warga binaan di lembaga tersebut.
"Kerja sama tersebut untuk menciptakan pola hidup sehat warga binaan dan di lingkungan Lapas," kata Kepala Lapas Klas II B Pariaman Eddy Junaedi usai penandatanganan nota kerja sama di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan sejauh ini pihaknya telah berupaya menciptakan pola hidup sehat untuk warga binaan dan lingkungan bersih di Lapas tersebut.
Bahkan, lanjutnya pihaknya membuat inovasi kesehatan yaitu Lapas Pariaman Jemput Bola atau Lapari Jempol yang merupakan program petugas kesehatan secara periodik mendatangi blok di Lapas untuk memeriksa kesehatan warga binaan.
"Jika sebelumnya warga binaan yang mendatangi klinik sehingga kondisi kesehatannya saat itu sudah memprihatinkan akibat malas berobat maka sekarang dibalik sehingga kami dapat mengantisipasi penyakit warga binaan," katanya.
Selain itu, lanjutnya pihaknya juga membentuk kader kesehatan di masing-masing ruangan warga binaan guna memberikan contoh untuk menciptakan lingkungan bersih di lembaga tersebut.
Ia berharap kerjasama dengan Universitas Baiturrahmah dapat meningkatkan kebersihan warga binaan dan lingkungan di Lapas sehingga dapat meminimalisir terjadinya hal-hal negatif mulai dari bidang kesehatan hingga keamanan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Universitas Baiturrahmah Dr. drg. Yulia Rahmad, M.Kes mengatakan kerja sama tersebut merupakan bentuk Tridharma Perguruan Tinggi yang telah diatur undang-undang.
Untuk itu, lanjutnya dalam kerja sama tersebut pihaknya melibatkan tiga fakultas yaitu Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat, dan Vokasi yang dalam hal ini kebidanan.
"Masing-masingnya akan memberikan penyuluhan dan ada juga memberikan tes IVA, yang hal ini juga didukung oleh Puskesmas Padang Pasir," ujarnya.
Ia menyampaikan meskipun kegiatan penyuluhan dan tes IVA dilaksanakan dalam satu hari ini namun kerja sama tersebut akan terus berlanjut atau bahkan ditingkatkan.
"Nanti kami akan melakukan penelitian dan pengabdian sesuai dengan kondisi," kata dia.
Pihaknya mengapresiasi Lapas Pariaman yang dapat menciptakan lingkungan bersih dan nyaman meskipun jumlah warga binaannya melebihi kapasitas.
Ia mengungkapkan awalnya pihaknya beranggapan kebersihan di Lapas Pariaman terganggu karena daya tampung warga binaan melebihi kapasitas.
"Namun hal itu terbantahkan karena udaranya segar, bahkan yang lebih mengesankan lagi dinding dan lantai dicat seperti muralkan," tambahnya. (*)
Berita Terkait
Lapas dan Pengadilan Negeri Bukittinggi sepakati administrasi keadilan penjara
Jumat, 20 Oktober 2023 11:39 Wib
445 Warga Binaan Bukittinggi mendapat remisi kemerdekaan, tiga langsung bebas
Kamis, 17 Agustus 2023 20:44 Wib
KPK eksekusi mantan rektor Unila ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Bandar Lampung
Jumat, 16 Juni 2023 10:02 Wib
553 WBP Lapas Bukittinggi dapat Remisi HUT RI, dua langsung bebas
Rabu, 17 Agustus 2022 15:56 Wib
Lapas Klas I Tangerang terbakar, penyebab kebakaran masih diselidiki
Rabu, 8 September 2021 9:22 Wib
Seorang warga binaan Lapas Klas II A Bukittinggi tewas gantung diri dalam kamar mandi
Jumat, 9 Juli 2021 12:17 Wib
Mulai Juli, Terminal Klas II B Payakumbuh diaktifkan kembali untuk gairahkan aktivitas angkot
Selasa, 29 Juni 2021 13:41 Wib
Delapan tahanan Rutan Klas IIB Muaralabuh kabur, Polisi sekat akses keluar daerah
Jumat, 30 April 2021 5:56 Wib