Polisi selidiki kasus pecurian brankas milik koperasi di Padang

id berita padang,berita sumbar,maling

Polisi selidiki kasus pecurian brankas milik koperasi di Padang

Brankas milik koperasi yang ditemukan di kawasan Lubuk Kilangan, Senin (22/2). (Antarasumbar/Istimewa)

Saya ditelepon sekitar 07.30 WIB oleh karyawan (toko) sebelah karena mereka tidur di toko, mereka mengatakan kantor koperasi dibobol maling,
Padang (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Timur, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) selidiki kasus pencurian brankas uang milik Koperasi Serba Usaha Dewantara Ranah Minang.

"Kami telah memeriksa lokasi kejadian dan selanjutnya akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," kata Kepala Polsek Padang Timur, AKP Afrides Roema di Padang, Selasa.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV diketahui pelaku pencurian itu merupakan komplotan berjumlah empat orang.

Kasus pencurian itu diketahui terjadi pada Minggu (21/2/2021) sekitar pukul 06.04 WIB di kantor koperasi yang berlokasi di Jalan Dr Soetomo, Padang Timur.

Brankas koperasi dibobol oleh maling dan kehilangan uang ratusan juta serta sejumlah dokumen.

Lemari brankas tersebut kemudian dibuang oleh pelaku pencurian di kawasan Kecamatan Lubuk Kilangan pada Senin (22/2).

Kondisi brankas sudah dalam keadaan rusak dan ditemukan oleh warga setempat.

Maneger Koperasi Serba Usaha Dewantara Ranah Minang Margono Okta mengaku mengetahui kejadian itu setelah ditelpon oleh karyawan toko di sebelah koperasi.

"Saya ditelepon sekitar 07.30 WIB oleh karyawan (toko) sebelah karena mereka tidur di toko, mereka mengatakan kantor koperasi dibobol maling," kata Margono Okta.

Mendapati informasi itu, ia segera mendatangi kantor koperasi dan mendapati pintu utama dan dua pintu di dalam telah terbuka.

Hanya saja barang elektronik yang ada di dalam tidak hilang, yang hilang adalah satu unit brankas yang ada dalam ruangan Margiono.

"Saya lihat brankas sudah tidak ada lagi," jelasnya.

Berdasarkan rekaman CCTV di luar koperasi diketahui para pelaku datang mengunakan minibus Avanza berwarna hitam.

Minibus itu diparkir di halaman koperasi dengan posisi atrek, dimana bagian belakang mobil berada di dekat pintu.

Margono menduga para pelaku membawa brankas dari ruangnya ke luar dengan cara didorong.

Hal itu mengingat brankas besi tersebut memiliki berat sekitar 300 kilogram.

"Kemungkinan besar brankasnya didorong sampai keluar, karena ada keramik pecah juga" tuturnya.

Isi brankas diantaranya uang tunai sebanyak Rp256 juta, serta dokumen penting lainnya milik karyawan dan koperasi.