DPRD Riau belajar pembuatan Perda AKB hadapi COVID-19 ke DPRD Sumbar

id DPRD Sumbar,Riau,COVID-19

DPRD Riau belajar pembuatan Perda AKB hadapi COVID-19 ke DPRD Sumbar

DPRD RIau mengunjungi DPRD Sumatera Barat terkait pembuatan Perda AKB (Istimewa)

Padang, (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau mempelajari pembuatan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 kepada DPRD Sumatera Barat pada Selasa (12/1).

Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Haryanto dalam pertemuan itu di Padang,Selasa mengatakan saat ini DPRD Riau tengah membahas rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait penanggulangan virus.

Menurut dia Sumbar telah memiliki Perda Adaptasi Kebiasaan Baru dan tidak ada salahya DPRD Riau mencari masukan strategis ke Sumbar.

“Kami merasa puas karena dapat menerima secara detail pembuatan Perda AKB Sumbar, selain itu, kami juga merasakan kalau perda ini memangperlu di Riau untuk menyelamatkan masyarakat dan perekonomian,” kata dia.

Sementara Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Hardianto mengatakan masukan ini akan menjadi momentum, dalam penyelamatan jiwa manusia, dengan memutus mata rantai penyebaran virus.

“Ini perda sangat mulia sebenarnya, karena bertujuan menyelamatkan jiwa manusia, sehingga perlu ditiru,”kanya

Sekretaris Komisi I M Nurnas mengatakan sangat salut dengan kerja cepat DPRD Sumbar dalam upaya mengantisipasi penyebara COVID-19.

Ia mengakui tidak mudah untuk membuat peraturan yang memayungi perubahan kebiasaan karena dalam menjalankan kehidupan baru di tengah masyarakat,banyak pihak merasa terlalu berlebihan, padahal itu dimaksudkan untuk percepatan pemu-tusan mata rantai penyebaran.

“Kami merasa peraturan ada-ptasi kebiasaan baru harus ada,demi menyelamatkan masyarakatbanyak, sehingga penyebaran virus cepat teratasi, perekonomian berjalan baik,”kata dia.

Menurut di dengan berlakunya peraturan tersebut maka semua sanksi juga diberlakukan, sehingga masyarakat bisa disiplin, dengan target terhentinya penyebaran, dan masyarakat menjadi sehat.

“Memang tidak mudah menerapkan namun ini untuk kepentingan masyarakat juga, agar stabilitas perkonomian masyarakat berjalan normal kembali,” kata dia