Jakarta, (ANTARA) - Novak Djokovic tak mengira ternyata butuh upaya yang luar biasa agar bisa mengalahkan Rafa Nadal dalam final French Open, Minggu, tetapi bahkan dia dibuat kaget oleh tingkat kesempurnaan yang dicapai lawannya dari Spanyol itu sampai kemudian dia memenangi gelar ke-13 turnamen Grand Slam tanah liat di Paris tersebut.
Djokovic yang berusia 33 tahun tidak bermain buruk dalam final itu namun dia sungguh menjadi pihak yang dianiaya berat oleh sempurnanya permainan Nadal.
Sampai tahap itu sepertinya dia menghadapi tugas yang sama sia-sianya dengan mendaki Menara Eiffel dengan tangan dan kaki terikat. Sekalipun bertarung dengan gagah berani, dia tetap saja dihancurkan 6-0, 6-2, 7-5.
"Saya tak mau banyak omong tetapi saya benar-benar dikalahkan oleh Rafa, oleh pemain yang lebih baik di lapangan ini," kata unggulan teratas Djokovic yang menurut banyak orang agak difavoritkan mengakhiri dominasi Nadal di Roland Garros.
"Dia sama sekali tak pernah gagal dan mengembalikan setiap bola, sungguh secara taktis bermain bagus. Saya merasa bagus sekali sepanjang turnamen ini. Saya kira saya sudah dalam performa yang hebat," sambung Djokovic seperti dikutip Reuters.
"Sudah pasti saya bisa bermain lebih baik, terutama pada dua set pertama. Namun dia mengejutkan saya dengan cara dia bermain, kualitas tenis yang dia hasilkan," tambah Djokovic.
"Dia fenomenal. Dia memainkan permainan yang sempurna, terutama pada dua set pertama."
Delapan dari 11 game pertama harus deuce tetapi setiap kali Djokovic mengendus peluang, Nadal menutupnya. Hebatnya, petenis Spanyol itu membuat hanya 14 kesalahan sendiri, sebaliknya Djokovic membuat 52 kesalahan sendiri yang kebanyakan karena keputusasaan saat berusaha mencari cara menghentikan serangan gencar itu.
"Luar biasa. Maksud saya, saya mengagumi semua pencapaiannya, maksud saya, terutama pencapaian di sini," kata Djokovic tentang rekor menang-kalah Nadal di Roland Garros yang kini menjadi 100-2.
Djokovic menggenggam bekal catatan menang-kalah 37-1 tahun ini saat melaju ke final di mana satu-satunya "kekalahan" yang dia alami adalah saat didiskualifikasi dari US Open karena memukulkan bola kepada hakim garis pada babak keempat.
Jarang sekali Djokovic yang berpikiran tajam membuat kesalahan dalam strateginya, tetapi dia mengakui taktiknya memanfaatkan dropshot secara bebas melawan Nadal seperti dia lakukan pada semua turnamen, menjadi bumerang.
Nadal membaca sebagian besar taktik itu dan dan tingkat keberhasilan pukulan Djokovic biasa-biasa saja.
"Hari ini tak berhasil dengan baik, sebut saja begitu," kata Djokovic yang kini kalah dalam tiga final French Open melawan Nadal. "Dia memenangi banyak poin dropshot itu.
"Jelas saya ingin mengganggu ritmenya. Tapi dia sudah siap. Dia ada di sana, dia sudah bersiap. Dia memainkan semua pukulan yang benar hari ini," pungkas Djokovic. (*)
Berita Terkait
Gubernur: Pemprov Sumbar tidak anti-kritik
Rabu, 10 April 2024 20:07 Wib
Gubernur Sumbar "open house" sambut masyarakat dan perantau
Rabu, 10 April 2024 19:36 Wib
Jadwal Senin: Aldila memulai perjuangan di Charleston Open
Senin, 1 April 2024 9:05 Wib
Lakoni laga ketat, Gregoria keluar sebagai runner up Swiss Open 2024
Senin, 25 Maret 2024 6:54 Wib
Gregoria melangkah ke final Swiss Open 2024
Minggu, 24 Maret 2024 5:04 Wib
Jadwal Minggu: Laga persahabatan Inggris vs Brasil, Prancis vs Jerman
Minggu, 24 Maret 2024 5:04 Wib
Enam wakil Indonesia siap bertanding di perempat final Swiss Open
Jumat, 22 Maret 2024 11:37 Wib
Apri/Fadia hingga Leo/Daniel amankan tempat di babak kedua Swiss Open
Rabu, 20 Maret 2024 9:04 Wib