Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menggelar "open house" Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Gubernuran untuk bersilaturahim dengan masyarakat dan perantau yang pulang kampung.
"Dalam momentum Lebaran ini kita menyambut masyarakat dan para perantau yang pulang kampung untuk bersilaturahim," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Rabu.
Ia menyebut pemimpin harus dekat dengan masyarakat untuk memahami persoalan yang terjadi sebagai salah satu pertimbangan untuk mengambil kebijakan.
Khusus untuk Sumbar, selain masyarakat yang tinggal di kampung halaman, juga ada perantau yang jumlahnya luar biasa. Jika dihitung jumlahnya dengan keturunan dan anggota keluarga di perantauan, jumlahnya disinyalir lebih banyak dari penduduk Sumbar.
Mahyeldi menyebut merantau adalah budaya orang Minangkabau yang masih lestari hingga saat ini. Selain mencari penghidupan, tradisi merantau juga dimaksudkan untuk menuntut ilmu dan memperkaya pengalaman yang nantinya bisa menjadi modal untuk membangun kampung halaman.
"Perantau adalah potensi besar yang dimiliki Sumbar. Jika sinergi antara kampung dan rantau terjaga, maka Sumbar bisa lebih sejahtera," ujarnya.
Sementara itu Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar, Mursalim, mengatakan agenda "open house" itu digelar untuk masyarakat umum, perantau, tokoh masyarakat hingga pejabat.
"Semua datang bersamaan saling bersilaturahim. Tidak ada pembagian waktu khusus, semuanya sama," katanya.
Selain di kediaman gubernur, "open house" juga diselenggarakan di kediaman wakil gubernur dan sekda pada waktu bersamaan.
"Ini adalah waktu bagi masyarakat dan perantau untuk bertemu para pemimpinnya," kata dia.