LLDIKTI Wilayah X sebut terdapat 242 program studi vokasi di PTS di lingkungan kerjanya

id berita padang,berita sumbar,lldikti,profesor herri,pts,prodi,vokasi

LLDIKTI Wilayah X sebut terdapat 242 program studi vokasi di PTS di lingkungan kerjanya

LLDIKTI Wilayah X gelar rapat secara daring. (antarasumbar/Istimewa)

Berdasarkan akreditasinya, maka tujuh Prodi sudah terakreditasi A, 116 terakreditasi B, dan tujuh program studi lainnya terakreditasi C,
Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri) menyebutkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan kerjanya sudah menyelenggarakan sebanyak 242 program studi (Prodi) vokasi.

"Saat ini terdapat 242 program studi vokasi yang diselenggarakan oleh PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X," kata Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri di Padang, Kamis.

Ia menambahkan terdapat 211 Prodi di jenjang diploma tiga (D3) dan 31 Prodi lainnya di jenjang diploma empat (D4) dari 242 Prodi dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 23.822 orang.

"Berdasarkan akreditasinya, maka tujuh Prodi sudah terakreditasi A, 116 terakreditasi B, dan tujuh program studi lainnya terakreditasi C," ujar dia.

Menurut Herri di tengah pandemi COVID mutu pendidikan vokasi mesti lebih ditingkatkan.

"Lulusan pendidikan vokasi akan menjadi tenaga kerja di dunia industri. Oleh karena itu, memasuki normal baru, tentu perlu mencetak lulusan yang memiliki kompetensi dan menjadi tenaga kerja Indonesia yang andal," jelas dia.

Menurut dia dunia industri terus berubah, untuk itu kampus harus mampu menjawab tantangan itu dengan menghasilkan lulusan yang andal dan berdaya saing.

"Perguruan tinggi harus sensitif dan segera merespon dengan melihat kebutuhan industri,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan sebelumnya LLDIKTI Wilayah X telah mengadakan diskusi secara daring dengan tema "Pola Baru dan Arah Pendidikan Vokasi" bersama Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Acara tersebut diikuti oleh pimpinan PTS yang menyelenggarakan program studi di bidang vokasi," ujar dia.

Ia juga menerangkan pada diskusi tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, S.T yang berpesan bahwa saat ini pendidikan vokasi mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Kemudian, Wikan menyampaikan seluruh kampus vokasi harus memiliki insting dan sensitif terhadap kebutuhan dunia kerja maka perguruan tinggi harus mampu menjawab kebutuhan masa kini dan masa depan dengan lulusan yang andal dan punya daya saing.

"Ke depannya, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud merencanakan pembelajaran pada program studi vokasi diisi oleh dosen tamu dari kalangan industri. Jumlah jam mengajar bisa mencapai 50 jam per semester," jelas dia.

Ia juga berpesan bagi kampus yang sudah menjalin kerja sama dengan pihak industri agar dilanjutkan dengan berdiskusi.

"Kaji secara mendalam tentang kebutuhan dunia industri dan penyempurnaan kurikulum sehingga lulusan benar-benar memiliki kompetensi yang unggul," kata dia. (*)