Sudah ada 273 warga yang dilakukan uji swab di Payakumbuh

id payakumbuh,covid-19

Sudah ada 273 warga yang dilakukan uji swab di Payakumbuh

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Payakumbuh Bakhrizal bersama Asisten III Amriul dan Kepala BPBD Yufnani Away saat menyampaikan penambahan kasus positif COVID-19 di Payakumbuh, Jumat (1/5). (ANTARA/HO)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh mencatat sebanyak 273 warga daerah itu yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif serta yang memiliki gejala terjangkit virus Corona baru atau COVID-19 telah melakukan uji swab.

“Hari ini ada sekitar 60 orang yang melakukan uji swab, jadi total sudah ada sekitar 273 orang yang melakukan uji swab di Payakumbuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Bakhrizal di Payakumbuh, Rabu.

Dari 273 data warga yang telah melakukan uji swab tersebut, kurang lebih baru seratusan yang hasilnya keluar mengingat banyaknya spesimen yang masuk ke laboratorium Unand.

"Bayangkan seluruh Kabupaten/Kota juga melakukan tes, bisa saja jumlahnya seribuan satu hari. Tentu tidak bisa hari ini kirim dan hari ini keluar hasilnya," sebutnya.

Data sampai Selasa (5/5) sore, masih ada 137 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang merupakan hasil tracking dari petugas medis. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan di Payakumbuh sebanyak 18 orang.

"Kalau secara keselurhan sudah ada 200 lebih OTG yang berhasil di telusuri oleh tim medis kita. Dan semuanya sudah diambil spesimennya. Dan saat ini petugas kami masih di lapangan, jadi angka ini terus bergerak," katanya.

Ditinjau dari situs resmi perkembangan COVID-19 di Payakumbuh, yakni covid19.payakumbuhkota.go.id sudah ada 89 orang yang dinyatakan negatif dan sembilan orang dinyatakan positif terjangkit.

“Setiap warga yang hasil pemeriksaannya keluar akan langsung diberitahukan oleh petugas puskesmas ke yang bersangkutan. Sebab petugas puskesmas yang berwenang untuk di daerahnya,” ujarnya.

Ia mengatakan seluruh biaya dalam melakukan uji swab ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dalam satu paket uji swab, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Untuk itu, pihaknya terus meminta untuk mengikuti seluruh anjuran dari pemerintah terkait pembatasan sosial dan pembatasan kontak fisik. Sebab ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Setelah itu saya juga tidak bosan mengimbau masyarakat untuk jujur dengan petugas medis. Kalau yang memang merasa kontak dengan pasien positif tapi tidak terdata silahkan lapor kepada kami, sehingga kita dapat memutus penyebarannya lebih cepat,” sebutnya.