Orang Dalam Pantauan di Pasaman Barat meningkat menjadi 12 orang

id ODP meningkat,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Orang Dalam Pantauan di Pasaman Barat meningkat menjadi 12 orang

Petugas gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pasaman Barat memperketat pengawasan di perbatasan masuk Pasaman Barat dengan memeriksa suhu badan setiap warga yang masuk.

Simpang Empat,- (ANTARA) - Sebanyak 12 orang warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) Corona Virus Disease (COVID-19) hingga Jumat (27/3).

Terjadi peningkatan dibandingkan hari sebelumnya yang hanya delapan orang.

Menurut Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pasaman Barat, Edi Busti terhadap ODP itu pihaknya terus melakukan pemantauan setiap harinya sampai masa inkubasi 14 hari.

"Terus kita pantau selama 14 hari. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan suspect belum ada," tegasnya.

Ia menjelaskan, bertambahnya ODP ini, seiring intensitas warga yang pulang dari luar daerah dan luar negeri.

Pihaknya mencatat hingga saat ini sekitar 500 orang yang masuk ke Pasaman Barat dari luar daerah.

"Jumlah warga dari luar daerah yang masuk terus meningkat dan semua SOP sudah dituntaskan dan penambahan personel di pos perbatasan terus kita lakukan," ujarnya.

Untuk pengawasan di perbatasan pihaknya lebih mengutamakan dan perketat pengawasan di Posko Batang Timah Kecamatan Kinali karena lalu lintas orang lebih banyak dan itu pintu masuk dari banyak daerah.

Sedangkan untuk di dua posko lainnya di Ranah Batahan dan Kecamatan Talamau tetap dilakukan peningkatan pengawasan terhadap orang masuk.

"Petugas tambahan pun telah dikerahkan dan lokasi titik posko di perbatasan merupakan sebagai pintu masuk dan aktif selama 24 jam," katanya.

Setiap kendaraan dihentikan dan semuanya diperiksa suhu tubuhnya. Warga yang diperiksa suhu tubuhnya mencapai 38 derajat petugas mencatat alamat dan nomor teleponnya.

"Nanti petugas kesehatan terdekat akan memantau warga tersebut sebagai antisipasi COVID-19," katanya.