Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menyiapkan tiga alternatif untuk mendanai kelanjutan pembangunan masjid terapung di daerah itu karena sudah dua tahun berjalan realisasinya masih tiang pancang.
“Ini merupakan kerja berat karena dananya lebih dari Rp100 miliar sedangkan Pariaman keterbatasan APBD,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Selasa.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan cara untuk mendanai kelanjutan masjid yang akan menjadi ikon wisata religi di daerah itu.
Cara pertama yaitu dengan menjadikan masjid terapung masuk ke dalam kawasan pengembangan waterfront city atau kota tepi air Talao Pauh yang saat ini menjadi objek wisata baru di daerah itu.
Baca juga: Ke Pariaman, Alirman Sori minta Pemkot tetapkan dulu kegunaan masjid terapung
Dengan hal tersebut, maka dirinya akan mengajak pihak swasta untuk ikut mengembangkan kawasan itu dan meminta dana pertanggungjawaban sosial atau CSR-nya untuk pembangunan masjid terapung.
Sedangkan cara kedua, yaitu dirinya akan mengunjungi Duta Besar Timur Tengah di Jakarta untuk menanyakan terkait ada atau tidaknya bantuan untuk masjid terapung.
"Siapa tahu ada pembiayaan untuk mesjid terapung di Pariaman," katanya.
Sedangkan cara ke tiga, katanya melanjutkan yaitu dengan memfokuskan penggunaan APBD Pariaman setidaknya selama dua tahun untuk pembangunan masjid terapung itu.
Ia menyadari tidak adanya dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan masjid terapung tersebut sehingga pihaknya harus mencarikan cara agar rumah ibadah umat Islam dan ikon wisata religi di daerah itu bisa terwujud.
Baca juga: Pariaman upayakan pihak swasta bantu percepat pembangunan masjid terapung
Sebelumnya Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Alirman Sori menyarankan Pemerintah Kota Pariaman mengajak perusahaan atau pihak ketiga untuk membantu mempercepat pembangunan masjid terapung yang dibangun di daerah itu.
"Tapi tetapkan dulu apakah masjid itu untuk sarana ibadah atau ikon pariwisata di Pariaman," katanya saat kunjungan ke Pariaman.
Ia mengatakan jika masjid tersebut digunakan untuk sarana ibadah maka dapat meminta pertanggungjawaban sosial perusahaan atau CSR.
Namun, lanjutnya jika masjid terapung tersebut digunakan sebagai ikon wisata maka harus ada perjanjian kedua belah pihak agar perusahaan tersebut mau membantu pembangunannya.
Baca juga: Masjid terapung Pariaman dukung pengembangan wisata religius Sumbar
Berita Terkait
Jadi Pembangkit EBT Skala Besar, PLTS Terapung Cirata Mampu Kurangi 214 Ribu Ton Emisi Karbon Per Tahun
Minggu, 12 November 2023 19:32 Wib
Presiden Jokowi resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, terbesar di Asia Tenggara
Kamis, 9 November 2023 15:51 Wib
Menkes: Rumah Sakit Terapung tingkatkan layanan kesehatan di wilayah terpencil
Minggu, 10 September 2023 7:28 Wib
PLN paparkan "Green Enabling Supergrid' hingga rampungnya PLTS terapung Cirata
Rabu, 6 September 2023 7:00 Wib
Pemkab Solok akan gelar upacara peringatan HUT RI ke-78 secara terapung di permukaan Danau Singkarak
Kamis, 10 Agustus 2023 17:05 Wib
Pemerintah Tanzania ajak PLN bangun sistem kelistrikan Afrika Timur
Sabtu, 11 Februari 2023 11:35 Wib
Basarnas Padang selamatkan tiga nelayan terapung di laut kawasan Teluk Sirih
Selasa, 24 Januari 2023 10:22 Wib
Basarnas Padang selamatkan empat nelayan terapung belasan jam di laut
Kamis, 17 November 2022 13:07 Wib