Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan pembangunan masjid terapung di kawasan Pantai Pauah Kecamatan Pariaman Tengah, merupakan salah satu upaya pemerintah setempat untuk memajukan wisata religius.
"Kota Pariaman merupakan salah satu daerah tujuan wisata, oleh karena itu pembangunan masjid terapung ditujukan untuk mendukung branding wisata religius di Sumbar," kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman, di Pariaman, Kamis.
Untuk mendukung wisata religius di daerah itu, pemerintah daerah akan menjadikan masjid terapung sebagai pusat keagamaan masyarakat setempat.
Selain itu ujar dia, di lokasi mesjid terapung tersebut nantinya pemerintah daerah membangun pusat kuliner khas Kota Pariaman, aneka hasil kerajinan masyarakat serta kawasan wisata bernuansa islami.
Ia berpendapat pembangunan masjid terapung pertama kali di Pulau Sumatera, akan meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri ke provinsi itu.
"Pembangunan masjid terapung memang membutuhkan waktu yang lama, namun jika telah selesai pemerintah menyakini wisatawan asing akan berbondong-bondong ke Sumbar terutama Kota Pariaman," katanya.
Bahkan ujarnya, pemerintah setempat tidak melarang wisatawan non muslim mengunjungi kawasan masjid terapung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Elfis Candra mengatakan untuk mendukung penerapan wisata religius di daerah itu, pemerintah terlebih dahulu harus menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendukung.
"Selain menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap, sektor promosi juga harus dioptimalkan agar wisatawan lokal hingga mancanegara mengetahui keberadaan mesjid terapung," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pariaman Zamzamil mengatakan untuk tahap awal pemerintah setempat akan melakukan pemancangan pondasi mesjid terapung sebanyak 180 dari 300 titik.
"Untuk tahap awal anggaran yang telah dialokasikan oleh pemerintah setempat sebanyak Rp21,5 miliar namun itu hanya untuk beberapa item saja," ujar dia.
Dasar pembangunan tersebut ujar dia, merujuk kepada keputusan Gubernur Sumbar nomor 660-6-2018 tanggal 14 Mei 2018, kemudian izin lingkungan Keputusan Gubernur Sumbar nomor 660-7-2018 tanggal 15 Mei 2018.
Secara rinci ia menjelaskan untuk pembangunan fisik diperkirakan memakan biaya mencapai Rp100 miliar fasilitas umum dan landscape Rp35 miliar. (*)
Baca juga: Masjid Terapung Pariaman diperkirakan menelan biaya RP135 miliar
Berita Terkait
Jadi Pembangkit EBT Skala Besar, PLTS Terapung Cirata Mampu Kurangi 214 Ribu Ton Emisi Karbon Per Tahun
Minggu, 12 November 2023 19:32 Wib
Presiden Jokowi resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, terbesar di Asia Tenggara
Kamis, 9 November 2023 15:51 Wib
Menkes: Rumah Sakit Terapung tingkatkan layanan kesehatan di wilayah terpencil
Minggu, 10 September 2023 7:28 Wib
PLN paparkan "Green Enabling Supergrid' hingga rampungnya PLTS terapung Cirata
Rabu, 6 September 2023 7:00 Wib
Pemkab Solok akan gelar upacara peringatan HUT RI ke-78 secara terapung di permukaan Danau Singkarak
Kamis, 10 Agustus 2023 17:05 Wib
Pemerintah Tanzania ajak PLN bangun sistem kelistrikan Afrika Timur
Sabtu, 11 Februari 2023 11:35 Wib
Basarnas Padang selamatkan tiga nelayan terapung di laut kawasan Teluk Sirih
Selasa, 24 Januari 2023 10:22 Wib
Basarnas Padang selamatkan empat nelayan terapung belasan jam di laut
Kamis, 17 November 2022 13:07 Wib