Padang (ANTARA) - Nelayan Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tidak melaut dalam sepuluh hari terakhir karena angin kencang yang melanda daerah setempat.
"Sudah tidak melaut sepuluh hari, karena angin yang kencang di tengah laut," kata salah seorang nelayan Afrizal (49) di Padang, Minggu.
Ia mengatakan kondisi demikian bisa membahayakan keselamatan jika dipaksakan, dan juga menyulitkan proses penangkapan ikan di laut.
"Jika angin kencang tentu sulit menurunkan jaring, begitupun memancing," jelasnya.
Ia mengakui keadaan tidak bisa melaut itu mempunyai dampak bagi pendapatannya sebagai masyarakat nelayan.
Afrizal mengatakan saat kondisi normal dirinya bisa mendapat penghasilan Rp100 ribu, mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Setidaknya untuk satu kapal ada 12 nelayan yang bergabung.
"Sekarang jangankan untuk makan, untuk rokok saja susah," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh nelayan Ulak Karang lainnya Agus Effendi (42).
Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap masalah yang sedang dihadapi itu, seperti bantuan modal usaha.
Sehingga bisa menjadi alternatif penopang ekonomi keluarga ketika tidak kapal tidak bisa melaut.
Berita Terkait
Serahkan Bantuan, Pj Wali Kota Padang Kunjungi Daerah Terdampak Bencana di Sumbar
Senin, 20 Mei 2024 5:29 Wib
Polres Agam tangkap warga Padang Pariaman usai mencuri telpon genggam
Minggu, 19 Mei 2024 14:43 Wib
Dirut Semen Padang kunjungi lokasi Banjir Bandang, Bupati: bantu kami bangkit
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18 Wib
Pemkot Padang Panjang bangun jembatan darurat di Tanjung (Video)
Sabtu, 18 Mei 2024 17:14 Wib
Selasar duka dan doa dari Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:06 Wib
Gubernur Mahyeldi Lantik Andree Harmadi Algamar Sebagai Penjabat Walikota Padang
Sabtu, 18 Mei 2024 5:30 Wib
Kementerian PUPR akan perbaiki jaringan pipa PDAM Padang Panjang
Jumat, 17 Mei 2024 22:38 Wib
Dilepas Dirut, Pesilat Binaan Semen Padang Wakili Indonesia pada ASEAN Schools Games 2024 Vietnam
Jumat, 17 Mei 2024 22:16 Wib