Padang tertinggi kasus HIV/AIDS di Sumbar, didominasi laki-laki

id Hiv/aids,Penularan hiv/aids,Bahaya hiv/aids,Hiv/aids di sumbar,Dinkes di sumbar

Padang tertinggi kasus HIV/AIDS di Sumbar, didominasi laki-laki

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Linarni JamilĀ (Antara/Laila Syafarud).

Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengungkapkan berdasarkan hasil catatan 2019, Kota Padang masih sebagai daerah tertinggi kasus HIV/AIDS dari 19 kabupaten dan kota di provinsi itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumbar Linarni Jamil di Padang, Sabtu menyebutkan kasus HIV/AIDS di Padang hingga November 2019 mencapai 325 kasus yakni 277 kasus HIV dan 48 kasus AIDS.

"Di Bukittinggi 61 kasus HIV dan delapan kasus AIDS. Kemudian Kota Pariaman mencapai 58 kasus HIV dan lima kasus AIDS, daerah lainnya tidak terlalu tinggi," kata dia menerangkan.

Baca juga: Antar jemput ke hotel, mucikari pasang tarif Rp500 ribu untuk anak bawah umur

Di tahun sebelumnya, kasus HIV/AIDS di Padang sebanyak 552 kasus yakni HIV 447 kasus dan AIDS 105 kasus.

"Salah satu faktornya karena jumlah penduduk di Padang lebih banyak dari daerah lainnya dan Padang juga merupakan ibu kota provinsi," kata dia.

Lebih lanjut ia menyebutkan jika dibandingkan pada 2018, maka kasus HIV/AIDS di Sumbar menurun, pada 2019 HIV berjumlah 519 kasus dan AIDS 245 kasus, sedangkan tahun sebelumnya HIV 628 kasus dan AIDS347 kasus.

Baca juga: Tiga wanita diduga korban kasus prostitusi di Lubuk Buaya ke Panti Andam Dewi, satu orang masih di bawah umur

Menurutnya kalau dilihat dari kelompok umur rentang usia penderita HIV mulai dari 25 sampai 49 tahun mencapai 482 yakni 384 kasus HIV dan AIDS mencapai 98 kasus. Dapat disimpulkan usia produktif lebih banyak terjangkit HIV.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan jenis kelamin pengidap HIV/AIDS di Sumbar lebih banyak diderita oleh laki-laki yakni pengidap AIDS mencapai 207 kasus dan HIV 410 kasus dibandingkan perempuan hanya 38 kasus AIDS dan 109 kasus HIV.

Secara spesifik virus HIV/AIDS menyerang dan menghancurkan sel darah putih atau limfosit yang penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

"HIV/AIDS tidak bisa menular melalui ciuman, bersin, gigitan nyamuk, bersalaman, jarum steril dan lain sebagainya," kata dia.

Baca juga: Ketua RT: penggerebekan lokasi prostitusi di Lubuk Buaya bukan pertama kali (video)

Akan tetapi lebih lanjut ia mengatakan penularan virus HIV/AIDS bisa melalui transfusi darah, air susu ibu (ASI), sperma, jarum suntik yang tidak steril, dan cairan dubur.

"Tidak hanya itu, salah satu penyebab paling besar penularan virus HIV/AIDS juga bisa melalui hubungan seks bebas, seperti hubungan antara lelaki sesama lelaki," imbuhnya

Ia mengimbau masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan diri sejak dini dan bagi masyarakat yang sudah berumah tangga supaya setia pada pasangan.

"Bagi masyarakat yang sudah terinfeksi agar segera berobat, minum obat secara teratur dan konsultasi pada dokter secara terus menerus sesuai anjuran," kata dia.

Tidak hanya itu juga diharapkan pada orang tua supaya mengawasi anaknya dari pengaruh pergaulan bebas, kata dia.

Baca juga: Astaga, dua anak bawah umur di Padang terlibat mucikari, seperti ini peran mereka