Korban banjir Solok Selatan mulai terjangkit penyakit kulit

id banjir

Korban banjir Solok Selatan mulai terjangkit penyakit kulit

Petugas pemadam kebakaran, membersihkan lumpur di kursi dan meja sekolah, pasca banjir di SDN 10 Pasar Muara Labuh, Kab. Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (14/12/2019). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.

Padang Aro (ANTARA) - Warga yang terdampak langsung banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mulai terjangkit penyakit kulit seperti gatal-gatal karena terlalu lama terendam air banjir.

Kepala Puskesmas Muaralabuh Essy Cendrawati, di Padang Aro, Minggu, mengatakan untuk hari ini sebanyak 50 orang korban banjir yang berkunjung dan 17 orang terjangkit penyakit kulit.

"Korban banjir yang datang ke Puskesmas tidak dipungut biaya dan ketersediaan obat masih mencukupi sampaj saat ini," ujarnya.

Selain penyakit kulit katanya, dari 50 orang yang datang berkunjung hari ini penyakit yang mereka derita yaitu Ispa enam orang, hipertensi delapan orang, bronkitis delapan orang.

Selanjutnya febris empat orang, grastritis enam orang dan satu orang ibu hamil yang juga memeriksakan diri ke Puskesmas.

Kepala bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setdakab Solok Selatan Firdaus Firman mengatakan, berdasarkan data BPBD banjir yang melanda Solok Selatan 1.655 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 5.571 orang terdampak yang tersebar di empat Kecamatan.

Dia mengatakan warga yang paling banyak terdampak banjir berada di Kecamatan Sungai Pagu yaitu sebanyak 1.333 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 4.780 orang akibat luapan sungai Batang Suliti dan Batang Bangko.

Selanjutnya di Kecamatan Sangir Batang Hari sebanyak 310 kepala keluarga dengan 748 jiwa yang terdampak banjir akibat luapan sungai Batang Hari.

Seterusnya di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh sebanyak 12 kepala keluarga dengan 43 jiwa serta di Pauah Duo satu Balita hanyut.

Sedangkan untuk bangunan 1.505 rumah warga terendam banjir dimana satu unit rusak ringan dan 15 rusak berat.