Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sumber tekanan terhadap pergerakan harga barang pada Desember 2019 akan lebih banyak disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat, menyusul meningkatnya permintaan jasa transportasi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, memproyeksikan ancaman inflasi di akhir tahun lebih banyak bersumber dari sub-kelompok transportasi yakni angkutan udara, karena harga komoditas yang rentan bergejolak seperti di kelompok pengeluaran bahan makanan, misalnya beras, diperkirakan stabil atau mengalami volatilitas harga yang rendah.
"Dari sisi makanan adalah stabil di bulan ke-12, tapi yang mesti diwaspadai adalah tarif angkutan udara. Biasanya, tiket permintaan naik maka akan terjadi kenaikan di harga tiket juga," ujar dia.
Setiap tahunnya pada Desember diyakini sebagai momentum konsumsi tinggi yang rentan meningkatkan inflasi, selain momentum Ramadhan dan Idul Fitri di pertengahan tahun. Suhariyanto memaparkan harga kelompok pengeluaran bahan makanan memang meningkat dalam beberapa waktu terakhir, namun masih dalam level yang rendah.
"Harga beras saya tidak khawatir sebab beberapa bulan terakhir meskipun harga gabah level petani naik sekitar satu persen, tapi level grosir dan eceran hanya naik sekitar 0,12 persen . Harga beras diperkirakan stabil di Desember 2019," ujar dia.
Sebagai gambaran pada Desember 2018 inflasi meningkat hingga 0,62 persen (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) senilai 135,9.
Inflasi Desember tahun lalu ini disumbang dengan kenaikan harga pada dua kelompok pengeluaran yakni bahan makanan dengan inflasi mencapai 1,45 persen serta andil 0,29 persen dari inflasi umum, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat inflasi senilai 1,28 persen dengan andil 0,24 persen dari total inflasi umum.
Komoditas yang menjadi pendorong kenaikan inflasi pada Desember 2018 adalah harga daging ayam ras senilai 0,07 persen dan telur ayam ras senilai 0,09 persen. Selain itu, harga bawang merah dan harga beras juga turut memberi andil dalam inflasi Desember 2018 dengan masing-masing nilai 0,05 persen dan 0,03 persen.
Adapun Suhariyanto masih meyakini inflasi Desember 2019 tidak akan mengancam target pencapaian inflasi umum oleh pemerintah di tahun ini sebesar 3,5 persen. Hingga November 2019, dengan inflasi bulanan 0,14 persen (mtm), maka inflasi tahunan sebesar 3,0 persen (yoy).(*)
Berita Terkait
Pemkab Pacitan studi tiru pengendalian inflasi ke Tanah Datar
Jumat, 26 April 2024 19:35 Wib
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
BI Sumbar: Pemda sudah lakukan intervensi khusus atasi inflasi
Kamis, 4 April 2024 17:09 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
3,93 persen inflasi Provinsi Sumbar pada Maret 2024
Rabu, 3 April 2024 14:36 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib