Padang, (ANTARA) - Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Barat mencatat kunjungan wisatawan domestik ke daerah itu turun drastis pada 2019 akibat penaikan harga tiket pesawat sejak awal tahun.
"Kenaikan harga tiket pesawat amat berdampak pada kunjungan penurunan kunjungan mencapai 50 persen sampai 60 persen dibandingkan 2018," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah di Padang, Selasa.
Menurut dia dibandingkan wisatawan asing, kunjungan pelancong domestik paling banyak ke Sumbar selama ini dan lebih berdampak bagi ekonomi masyarakat.
"Pada 2018 amat baik, begitu Januari 2019 harga tiket naik, kunjungan wisatawan domestik langsung terjun payung," katanya.
Ia juga telah melakukan pengecekan kepada hotel dan berdasarkan keterangan yang diperoleh jumlah tamu turun dan hanya didominasi oleh kunjungan dinas.
"Termasuk pesawat udara isinya didominasi oleh ASN perjalan dinas, anggota DPRD kunjungan kerja dan tidak lagi orang berwisata," kata dia.
Ia menceritakan sepinya kunjungan wisatawan domestik berdampak pada UMKM, restoran, hingga hotel .
"Kalau wisatawan asing mereka ke sini mereka bersenang-senang dan memberikan kontribusi dalam bentuk devisa, yang banyak belanja itu wisatawan domestik sehingga menghidupkan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia juga bertanya kepada restoran yang biasanya ramai kunjungan dan ternyata terjadi penurunan drastis omzet hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Terkait dengan destinasi di Sumbar ia menilai sudah cukup baik kendati sejumlah persoalan lama masih terjadi.
"Masalah klasik yang masih jadi persoalan adalah kebersihan di objek wisata," kata dia.
Ia menyampaikan di sebagian objek wisata tempat sampah tidak ada, kalau pun ada pengunjung belum tertib sehingga perlu diedukasi.
Ian mengingatkan pemerintah berkewajiban menyediakan keinginan wisatawan yaitu kebersihan destinasi, makanan yang enak serta harga yang terjangkau.
Tiket pesawat naik, kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar turun
Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah (Antara/Ikhwan Wahyudi)
