Jakarta, (ANTARA) - Utang luar negeri (ULN) Indonesia naik 10,2 persen (year on year/yoy) menjadi 395,6 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun ini atau setara Rp5.607 triliun dengan asumsi kurs Rp14.174 per dolar AS.
Menurut Statistik Utang Luar Negeri yang diumumkan Bank Indonesia, Jumat di Jakarta, ULN sebanyak 395,6 miliar dolar AS itu terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral sebesar 197,1 miliar dolar AS dan utang swasta 198,5 miliar dolar AS.
"ULN Indonesia tersebut tumbuh 10,2 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta," sebut BI.
Kenaikan utang pemerintah melalui berbagai instrumen itu sejalan dengan kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi di dalam negeri.
Sepanjang kuartal III 2019, investor nonresiden membukukan pembelian neto surat berharga negara (SBN) domestik yang cukup besar, sehingga mendorong kenaikan utang pemerintah.
Total porsi utang pemerintah ini mencapai 194,4 miliar dolar AS miliar atau meningkat 10,3 persen secara tahunan (yoy).
Perkembangan ini, sebut Bank Sentral, mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap prospek perekonomian nasional, di tengah ketidakpastian global, termasuk imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang menarik.
Sementara, utang swasta menunjukkan perlambatan dibandingkan kuartal II 2019. Utang swasta pada kuartal III 2019 naik 10,4 persen (yoy) atau lebih rendah ketimbang kuartal II 2019 yaitu 11,3 persen (yoy).
Utang swasta melambat karena penurunan ULN bank. Utang swasta memang didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara, sektor industri pengolahan, serta tambang dan penggalian. Adapun, pangsa pasar utang swasta mencapai 75,4 persen.
BI meyakini struktur utang Indonesia tetap sehat dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Kondisi tersebut tercermin, antara lain dari rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 36,3 persen," sebut BI.
Selain itu, utang Indonesia masih didominasi oleh utang-utang jangka panjang dengan pangsa 88,1 persen dari total ULN. (*)
Berita Terkait
Kejaksaan bantu Pemkot Padang tarik utang SPR Rp10,3 miliar
Jumat, 1 Maret 2024 5:07 Wib
Berikut tanggapan BNI KC Solok terkait pengungkapan Modus Pemalsuan SUN
Selasa, 30 Januari 2024 14:41 Wib
Polda Sumbar ungkap kasus penerbitan Surat Utang Negara palsu
Senin, 29 Januari 2024 20:17 Wib
Jubir TPN: Program ekonomi biru Ganjar-Mahfud bebaskan nelayan dari utang
Rabu, 27 Desember 2023 9:44 Wib
Utang Indonesia meningkat
Senin, 30 Oktober 2023 19:28 Wib
Ketua Baznas Pessel : pembayaran utang pasien RSUD oleh legislator bukan suatu luar biasa
Sabtu, 5 Agustus 2023 15:42 Wib
Polisi: penculikan anak di Padang Panjang, motif pelaku terlilit utang
Rabu, 12 Juli 2023 20:06 Wib
Menkeu perkirakan pembiayaan utang turun Rp289,9 triliun dari target APBN
Senin, 10 Juli 2023 20:06 Wib