Pegadaian anjurkan milenial tabung emas untuk modal usaha (Video)

id pengadaian,anak milenial,berita padang,berita sumbar,emas padang

Pegadaian anjurkan milenial tabung emas untuk modal usaha (Video)

Pengadaian Cabang Padang (Antara/Diana Rizky)

Padang (ANTARA) - Pegadaian cabang Padang, Sumatera Barat menganjurkan generasi milenial di daerah itu membatasi pengeluaran untuk mengumpulkan modal usaha melalui pembelian koin emas pegadaian.

“Tantangan di era revolusi industri 4.0 ini adalah banyaknya pekerjaan yang sudah dikendalikan secara digital dan robotik. Kuncinya adalah persiapan, pertama mengembangkan keterampilan dan kedua persiapkan finansial seperti pembelian koin emas yang dilakukan,” ujar Kepala Marketing dan Sales PT Pegadaian Padang Edo Pratama disela acara Passion & Value di The Gade Coffee & Gold Padang, Kamis (31/10).

Edo juga menyebutkan bahwa dalam memulai usaha sebaiknya hindari berhutang dan memulai dari nol dengan modal yang minimum sekali, hal ini bisa dilakukan melalui sosial media, serta perdalam ilmu dan keterampilan.

“Faktor yang menyebabkan milenial sulit menabung adalah pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, hidup hanya untuk hari ini, serta tidak ada dana darurat.” ujar Edo.

Ia juga menuturkan bahwa beberapa cara bisa dilakukan agar bisa menabung, yaitu sisihkan beberapa lembar uang terlebih dahulu lalu sisanya di belanjakan, membuat perencanaan di awal bulan, mencatat pengeluaran, mencari uang tambahan, dan menyimpan uang selain di dompet, seperti misalnya menabung emas.

“Kalau pegadaian biasanya terkenal untuk menggadaikan barang, tetapi sekarang sudah ada program untuk menabung emas. Keuntungan menyimpan emas lebih banyak daripada menyimpan uang. Karena uang akan terpengaruh oleh tingkat inflasi sedangkan emas tidak.” sambung Edo.



Edo menjelaskan bahwa menabung emas di pegadaian tidak riba karena berbasis syariah dan tidak ada bunganya, karena emas tidak bisa berbunga. Pembayaran administrasinya pun hanya dilakukan sekali dalam satu tahun sebesar Rp 30 ribu.

“Hanya dengan uang Rp 7 ribu saja sudah bisa menabungkan emas 0,01 gram dan ini bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja, baik itu dari atm atau m-banking dan datang langsung ke kantor pegadaian dimana saja. Tinggal mengunduh aplikasi pegadaian digital service (PDS) saja bisa langsung registrasi dengan memasukkan nama, nomor hp dan email.” tutur Edo.

Program tabungan emas selain langsung menabungkan uang kertas, bisa juga melalui uang koin atau receh, yaitu program receh jadi emas. Program lainnya adalah menabung sampah bisa mendapatkan emas, maksudnya adalah kita bisa menukar barang-barang bekas seperti botol plastik ke bank sampah di belakang kantor kecamatan kuranji dan nantinya bisa diuangkan kemudian dimasukkan ke tabungan emas.

CEO Shoesholic Alfarino Antonio juga ikut berkontribusi dalam acara ini dan menyampaikan beberapa faktor yang menjadi persoalan ketika akan memulai berwirausaha.

“Kalau mau usaha jangan beranggapan butuh modal yang besar, butuh skill yang khusus dan tidak punya latar belakang, maksudnya keluarganya bukan pebisnis atau punya usaha.” ujar Alfarino.

Ia juga menyebutkan jika dalam berwirausaha seseorang mendapatkan kesulitan, maka jadikanlah sebagai motivasi bukan mengeluh atau kurang percaya diri..

“Tantangan dalam berwirausaha kalau usaha itu gausah dipikirin dulu tapi lakukan saja, pikirkannya nanti setelah buka usaha, belajarnya bisa seiring waktu, kemudian jaga sikap dan harus punya motivasi.” tutur Alfarino.

Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com

Baca juga: Pegadaian Padang tawarkan emas dengan harga bersaing

Baca juga: Pegadaian Padang buka kafe tarik nasabah milenial

Baca juga: Pegadaian Padang dorong generasi millenial manfaatkan teknologi di era 4.0