Mahyeldi resmikan bantuan rumah warga Minang korban tsunamiLampung

id ACT Sumbar, Mahyeldi,Tsunami Lampung,Penyebab Tsunami Lampung,berita sumbar,sumbar terkini,padang terkini

Mahyeldi resmikan bantuan rumah warga Minang korban tsunamiLampung

Serah terima bantuan rumah bagi warga Minang korban tsunami di Lampung Selatan Desember 2018. (Dok. ACT Sumbar)

Padang (ANTARA) - Wali Kota Padang, Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meresmikan bantuan rumah bagi warga Minang yang menjadi korban tsunami di Lampung Selatan yang terjadi hampir satu tahun lalu.

Bantuan rumah tersebut merupakan kerja sama Pemkot Padang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar, ACT Lampung dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Padang.

"Ada delapan unit rumah yang dibantu sebagai bentuk rasa peduli karena pada 2009 Padang juga merasakan musibah gempa yang merusak rumah warga," katanya saat mengunjungi Desa Way Muli Timur untuk serah terima bantuan rumah warga Minang yang terdampak tsunami, Jumat.

Musibah gempa pada 2009 itu menyebabkan 400 ribu lebih unit rumah rusak dan korban jiwa sebanyak 1.200 orang.

Musibah itu, menurutnya telah menumbuhkan kedermawanan masyarakat dan dinilai terus meningkat hingga saat ini.

"Masyarakat Sumbar merespon cepat jika ada musibah dengan langsung menggalang dana. Saat ini masih berjalan penggalangan dana untuk korban gempa Maluku, kerusuhan Wamena dan lainnya," katanya.

Penggalangan bantuan menggandeng lembaga kemanusiaan ACT yang sudah mewakili perwakilan di seluruh Indonesia dan di beberapa negara.

Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Priyanto Putro mengatakan tsunami menerjang pesisir Kecamatan Rajabasa tidak terduga sebelumnya dikarenakan adanya longsoran bawah laut Anak Gunung Krakatau.

Setelah tsunami, lokasi sulit diakses karena tertutup puing bangunan.

Berkaitan dengan pembangunan rumah bagi warga Minang di Lampung Selatan, ia memberikan apresiasi atas perhatian dan bantuan yang diberikan.

Ia menjelaskan saat ini ada enam unit rumah warga yang masih dalam perawatan. Kemudian terdapat 532 unit rumah rusak berata dan hancur, dan rumah rusak ringan sebanyak 817 unit.

"Saat ini sudah dibangun hunian sementara di Way Muli Timur dihuni 122 kepala keluarga," katanya.