Sesuaikan pertanian dengan pergeseran iklim, BMKG gelar sekolah lapang iklim bagi penyuluh

id BMKG Padang Panjang,Sekolah Lapang Iklim ,Berita Iklim,Berita Bukittinggi,Berita Sumbar

Sesuaikan pertanian dengan pergeseran iklim, BMKG gelar sekolah lapang iklim bagi penyuluh

Kepala Stasiun Klimatologi Heron Tarigan (kiri) dan Kepala Sub Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Aldi Ripaldi. (ANTARA/ Ira Febrianti)

Bukittinggi (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) bagi penyuluh pertanian di Kabupaten Agam dan Bukittinggi.

Kepala Sub Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Aldi Ripaldi di Bukittinggi, Rabu, mengatakan SLI merupakan program BMKG yang sudah berjalan sejak 2011 untuk memberikan pemahaman pada petani mengenai iklim dan kaitannya dalam menjalankan usaha pertanian.

"Iklim global sudah mengalami pergeseran jadi petani perlu mengetahuinya untuk menyesuaikan dengan usaha pertanian agar iklim tidak menjadi penyebab kegagalan dalam bertani," katanya.

Selain itu, BMKG secara berkala memberikan informasi mengenai iklim namun istilah yang digunakan dinilai sulit dipahami petani sehingga lewat SLI, informasi seputar iklim dijelaskan dalam bahasa yang lebih sederhana untuk dipahami penyuluh yang kemudian menyosialisasikannya kepada petani.

Ia menerangkan SLI sudah dilakukan hampir di semua provinsi di Indonesia dan berfokus di 10 daerah sentra pangan termasuk Sumbar dengan komoditas terutama padi dan jagung.

Pelaksanaan SLI sejak 2011 sudah memberikan literasi iklim pada sekitar 9.400 penyuluh di suluruh Indonesia dan setelah SLI, rata-rata peningkatan produksi pertanian mencapai 20 sampai 30 persen.

Kepala Stasiun Klimatologi Heron Tarigan menambahkan materi yang diberikan bagi penyuluh dalam SLI membahas mengenai iklim seperti iklim dan kaitannya dengan tanaman serta iklim dan kaitannya dengan hama penyakit tanaman.

"BMKG salah satu tugasnya memberikan informasi mengenai iklim. SLI ini bertujuan agar petani memiliki pengetahuan mengolah data dan informasi iklim untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim," katanya.

Di Sumbar, SLI dilaksanakan dua kali dalam satu tahun. Pada 2019 sebelum dilaksanakan di Bukittinggi SLI sudah diberikan bagi penyuluh pertanian di Padang dan sekitarnya.

"Aktivitas pertanian itu ada kearifan lokalnya namun petani juga perlu memahami iklim agar teknik bertani yang mereka terapkan bisa disesuaikan dengan perubahan iklim yang ada sekarang sehingga iklim tidak menggagalkan usaha mereka," katanya.

Ia menyebutkan BMKG Padang Pariaman sudah melaksanakan 10 kali SLI dengan jumlah penyuluh yang telah dilatih sebanyak 250 orang.