Banjir landa Pasaman Barat, lumpuhkan aktivitas masyarakat

id Banjir,banjir pasaman barat

Banjir landa Pasaman Barat, lumpuhkan aktivitas masyarakat

Banjir melanda sejumlah titik wilayah Pasaman Barat yakni di Silawai Air Bangis dan Air Balam. Arus lalu-lintas Air Balam-Air Bangis sempat terganggu namun hingga Rabu (21/8) air sudah surut dan sudah kembali normal.

Simpang Empat,- (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengungkapkan banjir melanda sejumlah titik di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu pagi dan pada sore hari air sudah mulai surut.

"Memang banjir melanda di sejumlah titik di Aia Balam dan Silawai Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas. Namun hingga Rabu sore ini air sudah susut," kata Kepala Pelaksana Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo di Simpang Empat, Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu sore.

Menurut dia, akibat luapan air itu membuat lalu lintas dari Air Balam menuju Air Bangis sempat terganggu karena genangan air setinggi 60 sentimeter sepanjang 700 meter.

Namun, kata dia, air itu kembali cepat susut karena hujan sudah reda. Meskipun demikian, masyarakat diimbau agar tetap waspada karena cuaca ekstrim. "Ada sekitar lima rumah yang terendam banjir dan tidak ada korban jiwa," katanya.

Selain itu juga sebelumnya di Panti Asuhan Baitur Rafki as Sa'diyah, asrama putra yang atapnya terbuat dari kayu separuhnya diterjang angin sehingga basah.

"Tidak ada siswa yang terluka karena siswa sempat dialihkan belajar ke masjid yang ada di sekitar pondok pesantren itu," katanya.

Ia menyebutkan masyarakat diingatkan waspada banjir dan longsor akibat hujan yang melanda daerah itu dalam sepekan terakhir.

"Hujan lebat menggguyur Pasaman Barat sejak Jumat pagi. Masyarakat harus waspada bencana, terutama banjir, longsor dan abrasi," katanya.

Sementara itu Kepala Markas PMI Pasaman Barat Ridarsa menambahkan Pasaman Barat memiliki sungai besar, laut dan daerah perbukitan yang rawan bencana. "Ada sekitar lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat," ujarnya.

Lima aliran sungai yang rawan banjir itu, yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan sungai Anak Air Haji. "Setiap hujan lebat biasanya air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," katanya.

Ia mengajak masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai. Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada. Sebab, Pasaman Barat juga rawan longsor, terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di Pantai Sasak.