Sekdaprov apresiasi Bazar Merah Putih HTT, bantu warga dapatkan barang lebih murah

id HTT

Sekdaprov apresiasi Bazar Merah Putih HTT, bantu warga dapatkan barang lebih murah

Sekdaprov Sumbar Alwis didampingi Tuako Pusat Padang HTT Sjirwan Hamzar membuka Bazar Merah Putih perhimpunan Himpunan Tjinta Teman (HTT) yang digelar di kawasan Pondok sejak 9 Agustus hingga 18 Agustus 2019. (ANTARA SUMBAR/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Alwis menyebutkan Bazar Merah Putih yang digelar Kongsi Himpunan Tjinta Teman (HTT) di Kota Padang membantu pemerintah mengendalikan inflasi di daerah tersebut.

"Bazar ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka dan biasanya barang yang dijual dengan harga lebih murah," kata dia.

Ia mengatakan di sini banyak stand kebutuhan pokok, kuliner, pakaian dan lainnya yang dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan untuk Idul Adha, kebutuhan sekolah anak mereka dan lainnya.

"Pemerintah mengapresiasi langkah HTT yang menggelar bazar ini" kata dia.

Selain itu Bazar Merah Putih HTT sendiri digelar di kawasan kota tua yang digelar sejak tanggal 9 Agustus hingga 18 Agustus 2019 sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Kawasan Kota Tua ini yang dituju oleh wisatawan dan adanya iven ini tentu dapat masuk dalam kegiatan pariwisata di Padang," kata dia.

Sementara Ketua Panitia Bazar Drg. Arius Arif didampingi anggota DPRD Padang terpilih periode 2019-2024 Iswanto Kwara mengatakan pada pergelaran bazar ini terdapat puluhan stand yang menjual berbagai kebutuhan.

Selama kegiatan juga diselenggarakan berbagai perlombaan seperti lomba menyanyi, peragaan busana anak-anak dan sebagainya.

"Jadi masyarakat yang datang ke bazar ini selain bisa berbelanja bebagai kebutuhan juga bisa menikmati berbagai hiburan dan mengikuti perlombaan," kata dia.

Tuako HTT Pusat padang Sjirwan Hamzar mengatakan bazar ini dibuat untuk memperingati HUT Republik Indonesia ke-74.

"Kita ambil semangat perjuangan para pahlawan dan semangat bersatu walaupun dengan berbagai perbedaan baik suku, bangsa, adat, budaya dan agama yang tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika," kata dia. (*)