Jakarta (ANTARA) - Peristiwa bentrokan antardua kelompok warga di Mesuji, Lampung, disebabkan oleh perebutan hak pengelolaan atas tanah hutan lindung.
"Secara garis besar akibat benturan kelompok masyarakat karena upaya mengolah tanah yang sebenarnya ada di hutan lindung. Di satu sisi, pendatang ke sana untuk melakukan pengolahan tanah, tapi di sisi lain, ada yang mengklaim hak atas tanah tersebut," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, konflik antarkelompok masyarakat ini bukan yang pertama kali terjadi.
"Sudah beberapa kali terjadi (konflik) di area tersebut," ucapnya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini untuk menemukan pelaku yang menjadi provokator bentrokan.
Peristiwa bentrokan ini menyebabkan tiga nyawa melayang dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.
Saat ini kondisi keamanan di Mesuji, Lampung, sudah kondusif.
Masyarakat setempat pun telah melakukan aktivitas seperti biasa.
Ratusan personel TNI-Polri masih berada di lokasi tersebut pascabentrokan antardua kelompok warga tersebut untuk menjaga keamanan.
"Saat ini kondisi di lokasi bentrok kondusif," ujarnya.
Berita Terkait
Berpura-pura memberikan konseling, Kepala Yayasan SMP ini cabuli dua siswinya
Senin, 16 Januari 2023 19:06 Wib
DPRD Mesuji Lampung pelajari kode etik dan tata beracara DPRD Sumbar
Selasa, 23 Agustus 2022 13:21 Wib
Usai menyantap nasi punjungan, 207 warga di Mesuji keracunan
Senin, 9 Maret 2020 22:38 Wib
Pascabentrok warga, personel gabungan TNI dan Polri masih bersiaga di Mesuji
Selasa, 23 Juli 2019 6:27 Wib
Polisi temukan beragam senjata tajam dan senjata api di lokasi bentrok Mesuji
Jumat, 19 Juli 2019 7:59 Wib
Bentrok antarwarga di Mesuji, tiga orang dilaporkan tewas
Rabu, 17 Juli 2019 19:47 Wib
Jembatan rusak di perbatasan Mesuji sudah bisa dilintasi truk pengangkut barang
Rabu, 3 Juli 2019 13:49 Wib
Hati-hati, pungli marak di Jembatan Mesuji yang ambrol
Selasa, 2 Juli 2019 21:18 Wib