Gubernur nilai penganggur di Sumbar karena pengaruh karakter masyarakat

id tenaga kerja,penganggur di Sumbar,karakter masyarakat sumbar,TKI Sumbar,tenaga kerja sumbar,sektor informal

Gubernur nilai penganggur di Sumbar karena pengaruh karakter masyarakat

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melepas balon dalam rangkaian pembukaan bursa kerja 2019 di Padang. (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menilai karakter masyarakat yang enggan bekerja pada sektor informal menjadi salah satu penyebab pengangguran di daerah itu tetap ada.

"Sektor informal punya potensi besar untuk menyerap tenaga kerja, namun orang Minang tidak suka kerja itu. Maunya kerja formal, karena itu serapan tenaga kerjanya juga terbatas," katanya di Padang, Rabu.

Menurutnya pada sektor konstruksi saja, anggaran untuk Sumbar dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten/kota mencapai puluhan triliun. Jumlah itu seharusnya ekuivalen dengan serapan ribuan tenaga kerja.

Namun karena masyarakat Sumbar tidak berminat bekerja di bidang itu, maka tenaga kerja yang masuk ke sektor tersebut dari luar provinsi.

Sama halnya dengan tenaga kerja asal Sumbar yang bekerja di luar negeri. Rata-rata tidak ada yang masuk sektor informal seperti asisten rumah tangga.

Irwan bercerita saat Kapal Motor (KM) Labobar milik PT Pelni yang membawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstay di Arab Saudi di pulangkan dan singgah di Padang, ia berkesempatan untuk berkunjung beramah-tamah.

TKI yang dipulangkan itu rata-rata bekerja pada sektor informal dan dari 2.927 orang TKI ternyata tidak satupun yang berasal dari Sumbar.

TKI asal Sumbar yang dikirim ke Malaysia menurut Irwan juga sama, boleh dikatakan tidak ada yang bekerja pada sektor informal. Padahal, sektor itu merupakan salah satu yang memiliki peluang kerja sangat besar. Artinya, angka pengangguran bisa berkurang drastis jika masyarakat Sumbar mau masuk pada sektor tersebut.

Namun ia tidak menyalahkan karakter tersebut dan meminta dinas terkait untuk bisa lebih fokus menciptakan peluang kerja sektor formal bagi tenaga kerja provinsi itu.

Program magang kerja ke Jepang merupakan salah satu solusi karena pekerjaan yang ditawarkan rata-rata adalah sektor formal yang cocok dengan karakter orang Minang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nasrizal menyebut angka penganggur di daerah itu saat ini mencapai 5,29 persen, masih di atas nasional yang berada pada posisi 5,01 persen.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk bisa mengurangi angka pengangguran tersebut, salah satunya dengan mendorong calon pekerja masuk program magang kerja ke luar negeri.