Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan tuduhan dari beberapa pihak terkait dengan adanya unsur kesengajaan dalam kematian ratusan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) adalah berlebihan.
Menurut JK tidak ada motif yang masuk akal untuk memberikan racun kepada anggota KPPS, apalagi bertujuan memberikan suara lebih kepada pasangan calon tertentu.
"Tuduhan bahwa itu diracun, itu berlebihan saya kira. Apa keuntungannya meracun? Mau apa? Mau mendapat suara? Bagaimana mungkin? Jadi, tidak begitu saja, segala sesuatu harus kita periksa motifnya," kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Senin.
Dugaan yang menyebabkan ratusan anggota KPPS meninggal akibat diracun tersebut menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan visum kepada jenazah penyelenggara pemilu tersebut. Capres Prabowo Subianto juga turut menyarankan dilakukan tes visum terhadap jenazah anggota KPPS tersebut.
Terkait dengan hal itu, Wapres mengatakan bahwa visum bisa saja dilakukan selama pihak keluarga korban memberikan izin.
"Ya, terserah keluarganya, visum 'kan harus ada izin keluarga," katanya.
Sedikitnya 456 petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia diduga karena kelelahan melaksanakan tugas pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu serentak, 17 April 2019. Verifikasi terhadap petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit masih dilakukan hingga 22 Mei. (*)
Berita Terkait
Mooryati Soedibyo pendiri Puteri Indonesia tutup usia pada Rabu
Rabu, 24 April 2024 9:07 Wib
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Tujuh orang meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Semarang-Batang
Kamis, 11 April 2024 11:37 Wib
Selebriti banjiri foto Instagram Babe Cabita dengan ucapan duka
Selasa, 9 April 2024 12:11 Wib
Sembilan orang yang meninggal dalam kecelakaan KM 58 alami luka bakar
Senin, 8 April 2024 13:11 Wib
BNPB: Tujuh warga Kudus meninggal akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 4:47 Wib
Aktor Donny Kesuma meninggal dunia di usia 55 tahun
Rabu, 20 Maret 2024 4:46 Wib
BNPB: 30 warga Sumbar meninggal dunia akibat banjir-longsor
Senin, 11 Maret 2024 16:24 Wib