Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelidiki keaslian surat suara di Malaysia yang diduga sudah tercoblos, baik untuk pemilihan presiden dan calon anggota legislatif seperti dalam rekaman video yang beredar di media sosial.
"Surat suara itu belum jelas produksi KPU atau bukan, gudang itu punya KPU atau bukan, kalau kita belum jelas, tiba-tiba berandai-andai itu kan tidak bisa," kata Komisioner KPU Hasyim Asy'ari di kantor KPU RI di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
KPU mengadakan rapat mendadak yang membahas terkait video tersebut yang beredar di media sosial termasuk pesan berbasis aplikasi, WhatsApp.
KPU, katanya, sedang mengklarifikasi semua hal yang terdapat dalam video singkat tersebut.
Klarifikasi itu, lanjut dia, menyangkut tempat penyimpanan surat suara yang disewa Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), metode pemungutan suara baik melalui TPS, kotak suara keliling (KSK) atau pos serta waktu pemungutan suara dengan ketiga cara itu.
Selain itu, KPU juga mengklarifikasi cara pengemasan surat suara seperti yang ada di dalam video yang dikemas di dalam kantong.
Metode pemungutan suara dengan KSK, lanjut dia, surat suara di tempatkan di dalam kotak suara yang disegel bukan di dalam kantong seperti dalam video itu.
"Ini harus diperjelas dulu, karena kami belum mendapat informasi yang jelas tentang hal itu, maka kami akan klarifikasi dulu. Kalau sudah dapat informasi memadai, baru kami akan mengambil sikap, kebijakannya bagaimana," imbuhnya.
Senada dengan Hasyim, Ketua Kelompok Kerja PPLN Wajid Fauzi mengaku masih menunggu informasi dari PPLN di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tim dari KPU, kata dia, juga akan diberangkatkan ke Malaysia untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kami masih menunggu dari PPLN Kuala Lumpur. Mereka masih mencari fakta, sebenarnya seperti apa," ucapnya ketika dikonfirmasi.
Wajid lebih lanjut menjelaskan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Malaysia cukup banyak yakni mencapai sekitar 550 ribu pemilih.
Pemungutan suara di Malaysia dilaksanakan pada Minggu (14/4) yang tersebar di lima titik PPLN yakni Johor Baru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang.
Sebelumnya, beredar luas video berdurasi singkat yang menampilkan masyarakat setempat menggerebek sebuah ruko kosong yang disebutkan berada di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.
Di dalam ruko itu ditemukan sejumlah kantong berisi surat suara yang diduga sudah dicoblos untuk pemilihan presiden pasangan tertentu.
Tidak hanya itu ditemukan juga surat suara yang tercoblos untuk beberapa nama calon anggota legislatif dari partai politik tertentu.
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf di Malaysia merasa dirugikan atas video pencoblosan surat suara
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf cek isu surat suara dicoblos di Malaysia
Baca juga: NasDem: ada keganjilan tercoblosnya surat suara di Malaysia
Berita Terkait
KPU Bukittinggi tetapkan syarat minimal 9.507 suara jalur perseorangan Pilkada
Sabtu, 4 Mei 2024 16:20 Wib
Perolehan Suara Pileg 2024 Bukittinggi diketok palu tanpa sanggahan
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
MK: Tak ada relevansi bansos dan peningkatan perolehan suara
Senin, 22 April 2024 12:13 Wib
Marquez buka suara tentang tabrakannya dengan Bagnaia
Senin, 25 Maret 2024 6:54 Wib
Sandiaga Uno optimistis PPP masuk parlemen lewat gugatan ke MK
Sabtu, 23 Maret 2024 18:42 Wib
Jokowi apresiasi kinerja KPU selesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2024
Kamis, 21 Maret 2024 10:55 Wib
Romahurmuziy: PPP tolak hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024
Kamis, 21 Maret 2024 10:52 Wib
Ganjar akan adakan konferensi pers bahas hasil rekapitulasi suara
Kamis, 21 Maret 2024 9:09 Wib