Padang (ANTARA) - Jalan nasional menghubungkan Kota Padang dengan Kawasan Mandeh tepatnya di Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terban padahal usianya baru dua setengah bulan.
Wali Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia, Pesisir Selatan, Marjam dihubungi dari Padang, Selasa menyebutkan terbannya jalan itu sudah terjadi sejak sepekan yang lalu hingga tidak bisa dilewati kendaraan besar.
"Hampir setengah badan jalan yang baru dibangun itu terban. Kendaraan roda empat masih bisa lewat jika memaksakan ke arah tebing. Tapi kendaraan besar seperti bus tidak bisa," katanya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang, Aidil Fiqri menyebutkan pihaknya segera meninjau lokasi terbannya jalan tersebut dan memastikan penyebabnya.
Selintas, jalan terban itu akibat "force majeure" atau kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia. Jika terbukti demikian, perbaikan akan dilakukan oleh Balai Jalan karena dalam kontrak, "force majeure" bukan jadi tanggung jawab kontraktor.
Tetapi jika penyebabnya adalah kelalaian teknis yang menyebabkan gagalnya konstruksi dari kontraktor meskipun kecil, meski telah PHO atau serah terima, kontraktor tetap punya kewajiban untuk memperbaiki.
Pembangunan jalan akses wisata Mandeh tersebut dimulai sejak 2015 hingga 2018 secara bertahap melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang, Ditjen Bina Marga.
Pada 2015-2017, jalan yang terbangun sepanjang 16 km dan lebar enam meter dengan anggaran total Rp88,26 miliar.
Pada tahun 2018, pekerjaan pembangunan jalan dilakukan dengan tiga kontrak.
Kontrak pertama paket pekerjaan jalan akses Wisata Mandeh sepanjang 13,03 Km dengan nilai kontrak Rp55,18 miliar dengan kontraktor PT. Statika Mitrasarana.
Lalu paket pembangunan jalan akses Wisata Mandeh (lanjutan) sepanjang 12,05 Km dengan nilai Rp 59,9 miliar oleh kontraktor PT. Lubuk Minturum Konstruksi Persada.
Kontrak ketiga paket pekerjaan penggantian, rehabilitasi dan pemeliharaan berkala jembatan ruas jalan akses Wisata Mandeh untuk 12 jembatan dengan total panjang 245 meter senilai Rp 12,7 miliar oleh kontraktor PT. Pilar Prima Mandiri.
Terbangunnya akses jalan itu mempersingkat waktu tempuh dari Kota Padang ke kawasan tersebut dari sebelumnya sekitar 2,5 jam menjadi sekitar 1-1,5 jam. (*)
Berita Terkait
Bebaskan Jalan Padang-Solok dari Longsoran, Semen Padang Turunkan TRC
Rabu, 8 Mei 2024 5:10 Wib
Jalan nasional di Sitinjau Lauik putus tertutup longsor
Selasa, 7 Mei 2024 20:25 Wib
Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok
Senin, 6 Mei 2024 19:25 Wib
Sumbar kucurkan Rp650 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan
Senin, 6 Mei 2024 15:56 Wib
Pemprov Sumbar pasang plang penghentian kegiatan tambang di Solok
Jumat, 3 Mei 2024 20:12 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Bupati Tanah Datar perjuangkan perbaikan ruas jalan hingga ke pusat
Selasa, 23 April 2024 16:01 Wib
Kementerian PUPR mengucurkan Rp478,6 miliar untuk peningkatan kualitas jalan di Sumbar
Selasa, 23 April 2024 15:53 Wib