Pemilik kapal wisata di Mandeh sepi penyewa

id Kawasan Mandeh,Objek Wisata Bahari Mandeh

Pemilik kapal wisata di Mandeh sepi penyewa

Pemandangan perairan kawasan Mandeh dari puncak Mandeh. (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah pemilik kapal wisata di Nagari (Desa Adat) Mandeh, Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengaku sepi sewa sejak pertengahan 2018 hingga kini.

"Biasanya dalam sepekan kami mendapat satu sampai tiga kali sewa, namun sejak pertengahan 2018 hingga saat ini jangankan dalam satu pekan dalam satu bulan saja paling cuma dapat satu kali sewa," kata seorang pemilik kapal wisata, di Nagari Mandeh, Deni Rahman di Painan, Senin.

Ia menambahkan, hal tersebut berlaku umum bagi seluruh pemilik kapal wisata di kawasan yang mendapat julukan surga tersembunyi tersebut.

Pihaknya menduga hal itu terjadi karena menjamurnya usaha paket wisata di sepanjang jalan menuju Kawasan Mandeh terutama di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.

Wisatawan bisa dengan mudah menemukan pengusaha-pengusaha yang menawarkan paket perjalan wisata ke Kawasan Mandeh.

Selain itu, saat ini juga dengan mudah ditemui paket perjalanan wisata dalam jaringan yang sebagian wisatawan juga tertarik memanfaatkannya.

"Rata-rata pengusaha paket perjalan wisata memiliki kapal sendiri dan bagi yang tidak mereka telah memiliki kapal langganan," sebutnya.

Pemilik kapal wisata lainnya, Yosrinal mengungkap, terkait hal itu diantara mereka tidak lagi mengandalkan sewa kapal untuk menggerakan ekonomi keluarga, namun memilih menggunakan kapal untuk menangkap ikan.

"Kebanyakan dari kami memanfaatkan kapal untuk mencari ikan, karena lebih menjanjikan ketimbang menanti adanya wisatawan yang menyewa kapal," katanya lagi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat, Hadi Susilo mengatakan sejak awal pihaknya telah mendorong agar pemilik kapal di Kawasan Mandeh segera membentuk kelompok, hal itu dimaksud agar keberadaan mereka lebih eksis.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kelompok pemilik kapal wisata terbentuk, selanjutnya kami akan mendorong agar ada kemitraan antara pemilik usaha perjalanan wisata dengan mereka," sebutnya.

Saat ini kapal wisata di yang beroperasi di kawasan Mandeh berjumlah sekitar 200 unit dan 45 diantaranya berada di Nagari Mandeh. (*)