2019, Agam targetkan tebar dua juta bibit ikan

id Tebar Bibit Ikan,Bibit Ikan

2019, Agam targetkan tebar dua juta bibit ikan

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto (tengah) sedang melihat kolam milik petani. (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menargetkan menebar dua juta bibit ikan di lubuk larangan dan kolam masyarakat di daerah itu selama 2019.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Kamis, mengatakan dua juta bibit ikan itu jenis lele sebanyak 40 ribu ekor, gurami 40 ribu ekor, koi 20 ribi ekor dan nila 1.900.000 ekor.

"Bibit ini merupakan pengadaan pada 2019. Bibit ikan hasil pemijahan di dua unit Balai Benih Ikan milik Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam," katanya.

Bibit ikan nila dan koi ini akan ditebar ke lubuk larangan di daerah itu.

Sementara ikan lele dan gurami akan ditebar ke kolam milik kelompok pembudidaya ikan.

Sedangkan syarat masyarakat dan kelompok pembudidaya ikan yang akan mendapatkan bantuan harus mengajukan permohonan kepada Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan.

"Khusus kelompok yang akan mendapatkan bantuan bibit ikan gurami dan lele, mereka akan kita bantu pakan ikan," tambahnya.

Penebaran bibit ikan ini merupakan program tahunan dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat. Pada 2018, pihaknya menebar 857.500 ekor bibit ikan nila, koi, lele dan gurami.

Penebaran bibit ini untuk mengaktifkan lubuk karangan dan kolam milik masyarakat, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain itu, meningkatkan produksi ikan air tawar di daerah itu, karena saat ini kondisi air Danau Maninjau tercemar berat.

Sementara danau vulkanik itu merupakan peyumbang ikan air tawar terbesar di daerah itu.

Dengan kondisi danau tercenar berat, maka produksi ikan air tawar di daerah itu turun sebanyak 3.679 ton dari 50.489 ton pada 2017 menjadi 46.810 ton 2018.

Pada 2017, tambahnha, produksi ikan juga turun dari 55.113 ton pada 2016 menjadi 50.489 ton pada 2017.

"Produksi ikan air tawar itu turun sekitar delapan sampai 15 persen," katanya. (*)