Perum LKBN Antara Biro Sumbar gelar diskusi pariwisata (Video)

id Diskusi pariwisata

Perum LKBN Antara Biro Sumbar gelar diskusi pariwisata (Video)

Kepala Perum LKBN Antara Biro Sumatera Barat, Maswandi memberikan sambutan sekaligus membuka acara diskusi pariwisata bertema "Strategi Mendatangkan Wisatawan Milenial ke Ranah Minang" di kantor Antara Biro Sumbar Jalan Kampung Nias V No.34 A Padang, Kamis (27/12). Diskusi yang digelar dalam rangka HUT ke 81 LKBN Antara ini bertujuan merangsang minat masyarakat untuk melirik dan terlibat langsung dalam dunia usaha pariwisata yang saat ini cukup menjanjikan. (Antara Sumbar/Maril Gafur)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Perum LKBN Antara Biro Sumatera Barat menggelar diskusi pariwisata bertema "Strategi Mendatangkan Wisatawan Milenial ke Ranah Minang" di kantor Antara Biro Sumbar Jalan Kampung Nias V No.34 A Padang, Kamis.

"Diskusi yang digelar masih dalam rangkaian HUT ke 81 LKBN Antara ini bertujuan merangsang minat masyarakat khususnya generasi milenial untuk melirik dan terlibat langsung dalam dunia usaha pariwisata yang saat ini cukup menjanjikan," kata Kepala Perum LKBN Antara Biro Sumbar, Maswandi.

Sumatera Barat memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak, dan boleh dikatakan komplit tidak hanya wisata alam dengan dataran dan pegunungan, pulau-pulau dan pantainya, wisata budaya, religi bahkan wisata kuliner yang sudah terkenal hingga mancanegara.

Alam Sumbar yang indah serta adat istiadat masyarakat Minangkabau yang masih kental ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, khususnya mancanegara.

"Semua potensi ini hanya perlu pengemasan yang apik oleh pemerintah daerah, dan tentunya keterlibatan pihak swasta dan masyarakat untuk menjadikan kekayaan alam Sumbar ini dapat dijual dan memberikan pemasukan bagi daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat," kata Maswandi.

Bagi generasi milenial sendiri lanjut dia, menjual potensi wisata ini sudah sangat mudah, karena kaum milenial melek dengan era digital dan sangat rajin berkomunikasi dan membangun jaringan melalui media sosial (medsos), baik facebook, istagram, twitter dan lainnya.

Setiap objek wisata yang dikunjungi langsung update di medsos dan tersebar ke mana-mana. Peran kaum milenial ini tentu sangat besar dalam mempromosikan potensi wisata, dan pada akhirnya memancing wisatawan untuk berkunjung.

Peserta diskusi pariwisata bertema "Strategi Mendatangkan Wisatawan Milenial ke Ranah Minang" di kantor Antara Biro Sumbar Jalan Kampung Nias V No.34 A Padang, Kamis (27/12). (Antara Sumbar/Abdul Maril Gafur)


Ketua Asso­ciation of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumbar, Ian Hanafiah menyebutkan generasi milenial adalah generasi yang tidak mau berpangku tangan.

"Generasi yang selalu dapat menangkap peluang dari setiap situasi yang ada, jadi era digital ini sebenarnya adalah eranya kaum milenial," kata dia.

Di era milenial ini, seharusnya tidak ada lagi generasi muda yang menganggur, karena semua peluang sudah terbuka dengan sangat lebar, tinggal bagaimana cara menangkap setiap peluang yang ada dengan baik.

Terkait peluang di sektor pariwisata kata dia, kaum milenial bisa berperan dalam bidang apa saja, pemandu, pelaku usaha, atau pendukung pariwisata seperti jadi pengrajin souvenir.

"Generasi milenial saat ini memiliki pilihan yang sangat banyak, pilih satu saja tekuni dan fokus maka akan sukses," katanya meyakinkan.

Ia juga manyampaikan trik bagi para pemula yang ingin terlibat dalam usaha pariwisata, yaitu dengan mempelajari kecenderungan wisatawan. Pelajari karakter pengunjungnya, maunya apa dan penuhi, maka itu sudah satu peluang.

Jika pilihannya dalam bidang usaha souvenir, maka pelajari jenis apa saja yang paling diminati wisatawan maka produksi pasti laku.

Kemudian kembangkan jaringan dan pasarnya, perluas informasi dan promosi yang intens dengan menyajikan data yang lengkap untuk memudahkan wisatawan menjangkaunya.

Sebuah objek wisata juga demikian, jika ingin cepat dikenal luas masyarakat harus ada informasi dan data yang lengkap. Jarak ke lokasi berapa kilometer dari pusat kota, transportasinya ke sana apa, fasilitas di lokasi wisata apa saja, jika ingin menginap di mana, kemudian promosikan.

Diskusi pariwisata ini juga menghadirkan pemateri lain yakni Kabid Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Sumbar, Didit P Santoso, dan Kepala Cabang Bank Mandiri Taman Melati, Taufik Amrullah. (*)

Baca juga: Dinas Pariwisata: media sosial efektif untuk promosi pariwisata