Polres Agam fokus amankan 11 objek wisata liburan akhir tahun

id Pergantian Tahun,Libur Tahun Baru,Polres Agam

Polres Agam fokus amankan 11 objek wisata liburan akhir tahun

Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi didampingi Wakil Bupati Agam Trindah Farhan Satria sedang memimpin rapat di Aula Wibisono Polres Agam, Jumat (14/12). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antara) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat, fokus mengamankan 11 objek wisata di wilayah hukum Polres itu saat libur akhir tahun 2018, dalam memberikan kenyamanan bagi pengunjung ke objek wisata itu.

"Kami akan mengerahkan lima sampai 15 anggota di setiap objek wisata tersebut," kata Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi saat rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Lilin Singgalang 2018 dalam rangka pengamanan Natal 2018 dan tahun baru 2019 di wilayah hukum Polres itu di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan 11 kecamatan itu yakni, Hulu Banda, Loebas Wisata, Parit Panjang, Taman Muko-muko, Danau Maninjau.

Bandar Mutiara, Pasir Tiku. Puncak Lawang, Kelok 44, Ambun Tanai dan Lawang Park.

"Objek wisata itu merupakan tujuan wisatawan saat libur dan kunjungan ke objek wisata itu cukup ramai saat libur Lebaran dan tahun baru," katanya.

Menurut Ferry, pengamanan ini diberikan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung saat mengunjungi daerah itu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain mengamankan objek wisata, Polres setempat juga melakukan pengamanan di sejumlah daerah rawan kemacetan seperti di Kelok 44 dan sejumlah daerah lainnya.

"Kuta juga melakukan pengawasan mobilisasi umat nasrani yang akan merayakan Natal ke daerah lain, karena di Agam tidak ada gereka," tegasnya.

Pada Oprasi Lilin Singgalang 2018, Polres Agam mengerahkan 250 personel dengan membentuk dua pos pengamanan di Simpang Maninjau dan Simpang Gudang.

Selain itu membentuk tiga pos pelayanan di Tiku, Muko-muko dan Matur.

"Kami melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait dalam pengamanan itu," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam Trindah Farhan Satria menambahkan, pemerintah akan menutup seluruh objek wisata saat malam pergantian tahun, agar tidak ada aktivitas di daerah itu.

Kebijakan penutup objek wisata ini telah dilakukan beberapa tahun lalu, karena perayaan tahun baru lebih banyak mudara daripada manfaat dan perayaan itu tidak sesuai dengan visi Agam.

"Apabila sudah berkumpul anak muda, susah dipisahkan dari minuman keras, narkoba dan lainnya," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan hal yang positif berupa menggelar muasbah saat pergantian tahun untuk mengintrospeksi diri. (*)