New York, (Antaranews Sumbar) - Kurs dolar AS memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena sejumlah data ekonomi negatif menyebabkan sentimen investor yang menyenangkan berubah menjadi muram.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun merosot menjadi 2,83 persen pada Kamis (6/12), memperpanjang kerugiannya dari di atas 3,00 persen pada Senin (3/12).
Imbal hasil biasanya dilihat sebagai barometer untuk biaya pinjaman, baik untuk sektor publik dan swasta. Para analis mengatakan penurunan tersebut mencerminkan ketakutan investor terhadap volatilitas pasar yang meningkat dan kemungkinan perlambatan ekonomi.
Ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga lebih lanjut di pertemuan The Fed pada 18-19 Desember juga berkurang, karena kekhawatiran luas atas potensi pertumbuhan ekonomi yang melambat disebabkan oleh kurva imbal hasil terbalik dalam obligasi AS pada Selasa (4/12).
Investor memperkirakan tidak ada lebih dari satu kenaikan suku bunga dari The Fed pada 2019, dibandingkan dengan ekspektasi sebulan sebelumnya untuk kemungkinan dua kenaikan suku bunga, menurut alat FedWatch CME Group.
Selain itu, pasar tenaga kerja AS melemah oleh pertumbuhan lapangan pekerjaan yang lebih lambat dari perkiraan di sektor swasta pada November, menumpuk kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi AS.
Pekerjaan sektor swasta meningkat sebesar 179.000 pada November dengan dasar disesuaikan secara musiman, mengurangi lebih rendah dari perkiraan 195.000 pos pekerjaan baru, menurut laporan oleh ADP, penyedia perangkat lunak dan jasa-jasa manajemen sumber daya manusia Amerika.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1374 dolar AS dari 1,1340 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2776 dolar AS dari 1,2736 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7222 dolar AS dari 0,7264 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,64 yen Jepang, lebih rendah dari 113,19 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9931 franc Swiss dari 0,9978 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3392 dolar Kanada dari 1,3384 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib