Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Ratusan pesilek tuo Minangkabau akan menunjukan kelihaiannya dalam seni beladiri pada ajang Payakumbuh Alek Silek yang digelar selama dua hari, 12 hingga 13 November 2018.
Payakumbuh Alek Silek yang dirangkum dalam bagian Festival Art Silek ini resmi dibuka Sekdako Payakumbuh Amriul, Senin di Payakumbuh Selatan. Untuk Payakumbuh Alek Silek ini, sebanyak 164 lebih pandeka silek ikut ambil bagian.
Ketua panitia Payakumbuh Alek Silek, Rothman Silitonga di Payakumbuh, mengatakan acara yang dirangkum bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini akan dibagi dua sisi yang mengangkat silek tradisi, bukan silek fisik.
"Seluruh peserta tidak ada yang bertarung. Setiap paguruan, akan mengutus pesileknya baik secara individu maupun kelompok untuk menampilkan gerakan, pengetahuan serta trik untuk memperindah dan memperkuat setiap ayunan anggota tubuh dalam bela diri silek," ujarnya.
Selain memperagakan gerakan, katanya festival ini dikemas untuk pencerdasan dari sisi filosofi dan pengetahuan agar pesilek muda bisa tetap pada koridor etika pesilek.
"Disamping itu, membantu generasi muda kembali kepada prilaku anak Minang yang taat beragama dan tidak salah jalan," kata Rothman.
Ketua Perkumpulan Tuo-Tuo Silek Minangkabau, Datuak Katumangguangan memastikan, silek Minangkabau tidak akan pernah hilang di tengah-tengah masyarakat selama niniak mamak atau penghulu masih ada di Ranah Minang.
"Silek tidak akan pernah hilang di Minangkabau selama masih ada niniak mamak dan penghulu," jelasnya.
Ia menerangkan, silek harus dibedakan dengan silat, karena silek adalah budaya asli Minangkabau.
"Dalam basilek tidak ada yang saling bersentuhan. Kalau kata orang-orang dahulu, 'jajak ditikam mati juo'," terangnya.
Ketua DPRD Kota Payakumbuh, YB Datuak Parmato Alam menyebut esensi dari kegiatan ini adalah bagaimana menumbuh kembangkan budaya silek di tengah-tengah masyarakat.
"Esensinya adalah 'mambangkik batang tarandam' silek di setiap nagari. Kami dari DPRD akan berusaha menganggarkan dana untuk pengembangn ini. Karena itu perlu dilakukan inventarisasi silek-silek tradisional di Kenagarian supaya ini teroganisir," urainya.
Sementara itu, Sekretaris Kota Payakumbuh, Amriul menerangkan, melalui Payakumbuh Alek Silek ini ia berharap perkembangan silek akan semakin baik.
"Kalau sekarang surau tuo-tuo ini dimana? Sekarang sudah mulai hilang karena itu perlu pengembangan," katanya. (*)
Berita Terkait
Wako Bukittinggi resmikan Alek Nagari Bantodarano ke-28
Minggu, 28 April 2024 14:17 Wib
Bupati Solok saksikan gebyar alek barayo basamo di Desa Koto Baru
Sabtu, 13 April 2024 20:36 Wib
Kejuaraan Pacu Kuda berdampak positif ekonomi warga Bukittinggi-Agam
Sabtu, 21 Oktober 2023 14:33 Wib
Warga Koto Batung Agam gelar alek batagak kuro-kodo mushala
Minggu, 27 Agustus 2023 17:39 Wib
Ketua Porwi kecam perjudian pada alek anak nagari Pacu Jawi
Minggu, 30 Juli 2023 15:21 Wib
Bupati Pesisir Selatan hadiri Acara Sumarak Alek IKBS 2023
Jumat, 28 Juli 2023 16:10 Wib
Pemkot Bukittinggi dukung tradisi adat Alek Nagari anak tamat mengaji
Minggu, 4 Juni 2023 14:20 Wib
Pertama di Tanah Datar alek pacu kuda dibuka menteri
Minggu, 30 April 2023 16:51 Wib