Chicago, (Antaranews Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) karena dolar AS sedikit melemah setelah pemilihan paruh waktu AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 2,40 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.228,70 dolar AS per ounce.
Pemilu paruh waktu pada Selasa (6/11) ternyata sesuai dengan yang diharapkan, setidaknya di tingkat nasional, dan indeks dolar AS lebih lemah atas pandangan bahwa kebijakan fiskal baru yang diusulkan oleh pemerintahan Trump akan menghadapi Kongres yang terpecah.
Indeks dolar AS turun 0,23 persen menjadi 96,05 pada pukul 18.11 GMT, membuat emas yang diukur dalam dolar AS lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sekarang para pengamat pasar mengalihkan perhatian mereka kepada pembuat kebijakan Federal Reserve, yang menggelar pertemuan pada Rabu (7/11) dan Kamis (8/11). Meskipun sebagian besar investor tidak memperkirakan kenaikan suku bunga pada akhir pertemuan ini, mereka dapat mengukur kebijakan moneter untuk bulan-bulan mendatang berdasarkan pernyataan The Fed.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 6,9 sen AS atau 0,48 persen, menjadi ditutup pada 14,569 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 7,3 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi menetap di 878,80 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 10:15 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 9:01 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 9:19 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,325 juta per gram
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:32 Wib
Sepekan, harga BBM imbas Iran-Israel hingga langkah BI jaga rupiah
Minggu, 21 April 2024 8:36 Wib
Harga bawang merah di Salatiga masih tinggi
Jumat, 19 April 2024 16:58 Wib