Pesona Ranah Minang nan selalu terkenang

id wisata , ranah minang

Pesona Ranah Minang nan selalu terkenang

Warga berfoto di depan papan nama kota di pantai Purus, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/10). Pembangunan papan nama yang baru rampung itu menjadi 'landmark' baru kota Padang, sebagai kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera dengan garis pantai sepanjang 84 kilometer. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Menyesap secangkir kopi sembari menatap keindahan lembayung yang mulai memerah di ujung kaki langit menjelang senja adalah kemewahan yang bisa anda nikmati di Pantai Padang, Sumatera Barat.

Keindahan pantai, alunan khas debur ombak, langit nan memerah jingga, riuh gembira suara kanak-kanak berlari-lari di pantai merupakan perpaduan sempurna simfoni alam maha karya sang Pencipta.

Apalagi sejak 2014 wajah baru Pantai Padang hadir setelah pemerintah kota melakukan beberapa pembenahan.

Upaya keras pemerintah kota pun mulai membuahkan hasil dengan memindahkan bangunan yang berada di bibir pantai dan merelokasi pedagang yang berjualan di sisi pantai sehingga benar-benar bisa dinikmati langsung pengunjung tanpa ada penghalang.

Setidaknya saat ini terdapat tiga titik yang menjadi favorit pengunjung untuk berfoto yaitu tugu Iora yang bertuliskan kota Padang dengan latar oranye, monumen Merpati Perdamaian yang menjulang tinggi dan Pantai Muaro Lasak dengan tulisan berlatar merah.

Tak pelak hampir dipastikan semua pengunjung akan berhenti dan berfoto minimal di tugu Iora tersebut.

Jika anda berwisata ke Ranah Minang maka Pantai Padang merupakan destinasi wajib pertama yang harus dikunjungi. Selain menawarkan keindahan pantai, laut biru, di sepanjang pantai tersedia beragam kuliner mulai dari hidangan laut hingga penganan lokal khas seperti kerupuk kuah, pensi, dan langkitang.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah sore hari karena anda juga akan dapat menikmati keindahan lembayung senja saat matahari terbenam.

Setelah itu jangan lupa untuk singgah di Masjid Raya Sumatera Barat. Masjid kebanggan warga Padang dengan desain yang unik karena atapnya berbentuk gonjong merupakan objek foto yang juga sayang untuk dilewatkan.

Warga keluar dari Masjid Raya Sumbar di Jl Khatib Sulaiman, Padang, Sumbar, Selasa (15/7). . ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ss/pd/14

Apalagi jarang ada masjid dengan desain gonjong dan dibalur arsitektur dan hiasan kaligrafi berwarna kuning keemasan.

Jangan lupa menikmati syahdunya shalat di masjid tersebut dengan hawa yang sejuk tanpa pendingin ruang karena didesain sedemikian rupa oleh perancangnya.

Nah, setelah itu bermalamlah terlebih dahulu di Padang dengan beragam pilihan hotel mulai dari bintang lima hingga hotel budget yang tidak membuat kantong bolong ada tersedia.

Setelah semalam melepas penat saatnya melanjutkan petualangan mencari objek foto terbaru.

Istana Pagaruyung yang berada di Kabupaten Tanah Datar bisa menjadi pilihan pertama untuk dikunjungi setelah bermalam di Padang.

Jika menggunakan angkutan umum menuju ke istama bisa menaiki bus di sepanjang jalan Hamka Padang.

Selain itu ada pilihan menyewa minibus dengan tarif mulai dari Rp250 ribu di luar bahan bakar.

Sebagai salah satu cagar budaya, istana dengan ciri khas atap bergonjong dan dinding penuh dengan ukiran menjadi objek menarik untuk difoto.

Selain bentuknya yang ikonik di dalam istana juga terdapat beragam objek menarik yang bisa menjadi latar foto seperti benda-benda tradisional hingga dekorasi istana yang khas.

Aktraksi pencak silat di Istana Pagaruyung Tanah Datar Sumatera Barat (Antara foto)

Puas berfoto saatnya menuju objek kedua yakni Kawasan Lembah Harau yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota bisa menjadi pilihan.

Berjarak 60 kilometer dari Batusangkar atau 160 kilometer dari Padang perjalanan di sepanjang jalan tersaji pemandangan keindahan alam mulai dari areal persawahan, perbukitan dan lembah.

Lembah Harau yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota merupakan hamparan tanah yang luas diapit oleh tebing tinggi dengan corak yang eksotis.

Pertama yang perlu didatangi adalah air terjun dengan ketinggian 100 meter dan berfoto dengan latar guyuran air terjun merupakan sensasi yang sayang untuk dilewatkan.

Selanjutnya mari bergeser sedikit ke Kampung Sarosah yang menyediakan beragam wahana mulai dai kanal yang bisa disusuri dengan bersampan hingga beragam objek foto unik dengan latar tebing tinggi.

Namun yang paling menarik tentunya berfoto ala Korea dengan latar satu pohon yang daunnya berguguran di atas pasir putih dengan latar bangunan kayu dua lantai berwarna coklat.

Objek wisata Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota. (Antara)

Dengan latar demikian anda akan disangka orang tengah berada di Korea menikmati musim gugur.

Usai menikmati keindahan alam Lembah Harau saatnya beranjak ke Kota Bukittinggi yang terkenal dengan Jam Gadang sebelum kembali ke Padang.

Hanya butuh waktu satu jam dari Lembah Harau menuju Bukittinggi dan titik yang perlu disinggahi adalah jam gadang dengan atap bergonjong.

Menara yang memiliki jam pada keempat sisinya itu memiliki tinggi 26 meter merupakan big ben ala Sumatera Barat.

Sejumlah wisatawan lokal berjalan-jalan disekitar obyek wisata Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumbar, Senin (16/5). . FOTO ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi/11

Tentu saja tak cukup waktu hanya dua hari untuk bisa menikmati pesona keindahan alam Minang yang akan membuat selalu terkenang.

Datanglah ke Ranah Minang untuk menikmati Pantai Padang, Istana Pagaruyung Lembah Harau dan Bukittinggi niscaya anda akan menjumpai perpaduan sempurna simfoni alam maha karya sang Pencipta.