Padang (ANTARA) - Baitul Maal Merapi Merbabu (BM3) berkolaborasi dengan tiga pesantren Bersejarah di Sumatera Barat, sebanyak 1,2 ton rendang dari Minangkabau sampai di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh.
Sumatera Barat Berduka iya, tapi itu tidak menghilangkan kepedulian dan cinta Ranah Minang pada saudara se bangsa, seperti rilis diterima, Jumat.
Dari ide besar itu lah BM3 bergerak berkolaborasi dengan tiga pesantren bersejarah di Sumatera Barat untuk aksi 1 ton rendang tanda cinta untuk saudara di Aceh dan Sumatera Utara.
Pesantren yang terlibat adalah, Pesantren Prof. Hamka di Maninjau Kabupaten Agam, Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang, dan MTI Canduang Kabupaten Agam.
Masing-masing pesantren memiliki keunikan dalam menyiapkan 1 ton rendang ini. Pesantren Prof. Hamka yang terisolir akibat longsor tetap bisa berpartisipasi dengan melibatkan masyarakat setempat dan para santri untuk memasak. Pesantren Prof Hamka membeli dua ekor sapi dengan berat lebih dari 1 Ton.
Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang lebih unik lagi, mereka membuat rendang resep asli dari pahlawan nasional pendiri Diniyah Putri yaitu Alm. Bunda Rahma El Yunusiyyah, resep rendang yang tetap terpelihara empat generasi.
Dalam memasak rendang Diniyah Putri melibatkan puluhan santriwati dan bundo kanduang yang diundang khusus oleh Diniyah Putri.
MTI Canduang juga tak kalah unik, sebagai pesantren yang tertua di Sumatera Barat, keberadaan nya sudah sangat membumi dengan masyarakat nagari Canduang, sehingga dalam memasak rendang MTI Canduang melibatkan lima kelompok majelis taklim binaannya.
Menurut M. Sigap relawan BM3, 1 ton rendang Alhamdulillah sudah berangkat pada hari Selasa, 16 Desember dan sampai di Sumatera Utara pada 17 Desember dan sampai di Aceh Tamiang pada 18 Desember.
"Alhamdulillah 1 ton rendang sudah di distribusi kan pada pengungsi di Aceh Tamiang dan Sumut. Dan InshaAllah ini gerakan pengiriman rendang pertama yang mencapai Aceh dan Sumut yang dimasak di Ranah Minang", ujar M. Sigap lagi.
Selain Aceh dan Sumut, Rendang juga didistribusikan di Daerah bencana di Sumatera Barat yaitu di Palupuah dan Malalak Kabupaten Agam.
