Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat, mengatakan pernikahan terlalu dini bisa menyebabkan anak lahir stunting atau pendek karena pada usia itu wanita dalam masa pertumbuhan belum maksimal.
"Ketika seorang wanita hamil di usia 16 tahun berisiko stunting, karena pada usia itu wanita tersebut dalam masa pertumbuhan belum maksimal," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Sumbar, Mardalena Wati di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat sosialisasi program pengendalian penduduk bersama mitra kerja di Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Rabu.
Sosialisasi itu dengan narasumber anggota Komisi IX Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan DPR RI, Muhammad Iqba dan dihadiri ratusan masyarakat.
Padahal di usia itu, katanya wanita tersebut juga harus memenuhi kebutuhan gizinya, dan dia juga harus memberi gizi kepada bayinya.
"Akhirnya pertumbuhan ibu tidak maksimal dan anaknya pun demikia," katanya.
Ia menambahkan, bukan hanya pertumbuhan ukuran tubuh si bayi yang bermasalah, tetapi juga bisa membuat otak si bayi kerdil.
Menikah di usia muda juga tidak terlepas dari kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga meningkatnya kasus kematian ibu melahirkan.
"Untuk itu, pernikahan dini harus diatasi agar anak yang lahir tidak stunting. Khusus di Sumba, kita menemukan bayi lahir stunting di Pasaman," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan DPR RI, Muhammad Iqbal menambahkan, pemerintah harus melakukan pendekatan secara kekeluargaan dan secara agama untuk pengendalian penduduk.
"Kami di Komisi IX siap memberikan dukungan kepada pemerintah dalam pengendalian penduduk," katanya.
Terkait sosialisasi program pengendalian penduduk yang dilakukan BKKBN, ia menambahkan, gebrakan yang dilakukan itu cukup bagus, sehingga masyarakat mengetahui program dari pemerintah dalam pengendalian itu.
Kedepan pihaknya berharap sosialisasi itu terus dilakukan diberbagai kecamatan di Sumbar, agar informasi tentang program itu bisa sampai kepada masyarakat. (*)
Berita Terkait
Solok Selatan paparkan strategi penurunan stunting
Jumat, 20 September 2024 19:59 Wib
Pemberdayaan Peternak Kambing Perah untuk Tingkatkan Pendapatan dan Cegah Stunting di Kabupaten Agam
Kamis, 19 September 2024 16:09 Wib
TP-PKK Sumbar lakukan Bimtek program pola asuh anak di era digital
Rabu, 11 September 2024 20:20 Wib
Pemkab Pasaman Barat gandeng perusahaan sawit tingkatkan kebijakan CSR
Rabu, 11 September 2024 16:48 Wib
Pj. Wako Padang Panjang : perlu evaluasi dan gebrakan atasi stunting
Senin, 9 September 2024 19:04 Wib
Ratusan remaja putri ikuti aksi bergizi nasional di Kota Solok
Senin, 9 September 2024 18:29 Wib
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting melalui Pembentukan Pos Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Senin, 9 September 2024 18:12 Wib
Pemkab Solok nilai KPM ujung tombak bantu turunkan angka stunting
Sabtu, 7 September 2024 18:34 Wib