Delapan siswa SMPN 5 Lubukbasung Agam kesurupan saat upacara bendera

id Ifit Dwiva Putra

Delapan siswa SMPN 5 Lubukbasung Agam kesurupan saat upacara bendera

Kepala SMPN 5 Lubukbasung, Ifit Dwiva Putra. (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Delapan siswa SMPN 5 Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kesurupan saat mengikuti upacara bendera, Senin (15/10), sehingga kegiatan itu dipersingkat tanpa amanat dari pembina upacara.

Kepala SMPN 5 Lubukbasung, Ifit Dwiva Putra di Lubukbasung, Senin, mengatakan ke delapan siswa itu berasal dari siswa kelas tujuh, delapan dan sembilan.

"Rentang waktu siswa yang pertama kesurupan dengan siswa yang lain sekitar lima menit," katanya

Dengan kondisi itu, pelaksanaan upacara bendera dipersingkat tanpa adanya amanat dari pembina upacara dan menyanyi lagu kebangsaan.

Setelah itu siswa tersebut dibawa ke ruangan oleh guru dan pengurus OSIS untuk mendapatkan pertolongan dengan membacakan ayat suci Al Quran.

Beberapa menit setelah itu, siswa tersebut siuman dan mereka melanjutkan proses belajar mengajar.

"Dari delapan siswa itu, dua siswa tidak bisa melanjutkan proses belajar mengajar dan mereka diperbolehkan pulang dengan orang tuanya, karena saat kesurupan itu, kami memanggil pihak orang tua murid," katanya.

Ia menambahkan, siswa yang kesurupan itu pada umumnya tidak sarapan pagi dan pikiran sedang kosong.

Untuk itu pihaknya berharap siswa untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.

Selain itu siswa diwajibkan untuk membaca Al Quran pada jam pertama selama lima menit.

"Ini untuk meminimalkan siswa kesurupan agar tidak menggangu proses belajar mengajar," katanya.

Sementara Pengawas SMP Kabupaten Agam, Baharudin Lubis mendukung upaya yang dilakukan SMPN 5 Lubukbasung dalam meminimalkan kesurupan.

Seluruh sekolah juga diminta memperbanyak materi tentang agama agar proses belajar mengajar lancar tanpa ada gangguan.

"Ini harus dilakukan sekolah pada jam pertama pelajaran untuk membentengi siswa," katanya. (*)