Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Kamis (11/10) mengakibatkan lebih dari 1.000 haktare lahan pertanian rusak.
"Dampak banjir saat ini terbesar dalam 15 tahun terakhir. Tidak saja menyebabkan ribuan rumah terendam banjir serta merusak infrastruktur, tetapi juga merusak lahan pertanian warga," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Sukarli melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah, Yosmar Difia, Jumat malam.
Dari data sementara tanaman padi yang mengalami rusak berat mencapai 1.047 hektare, tanaman jagung 189 hektare, tanaman kacang tanah seluas tiga hektare, tanaman cabe seluas 1,5 hektare dan tanaman jeruk seluas 64 hektare.
"Itu data sementara yang berhasil dikumpulkan. Masyarakat sangat mengalami kerugian akibat banjir ini karena tanaman ada akan panen," ujarnya.
Menurutnya dari total kerusakan itu secara rinci di Kecamatan Luhak Nan Duo tanaman padi mengalami kerusakan seluas 85 hektare, jagung seluas lima hektare dan dua ekor sapi hanyut.
Di Kecamatan Kinali, tanaman padi yang rusak seluas 70 hektare, Kecamatan Lembah Melintang tanaman padi rusak seluas 125 hektare, jagung seluas 32 hektare dan di Kecamatan Ranah Batahan tanaman padi yang rusak seluas 270 hektare dan tanaman jagung seluas 10 hektare.
Di Kecamatan Pasaman, tanaman padi yang rusak seluas 100 hektare tanaman jagung seluas 65 hektare dan jeruk seluas 64 hektare.
Di Kecamatan Talamau, tanaman padi seluas 12 hektare dan jagung lima hektare. Di Kecamatan Koto Balingka tanaman padi yang rusak seluas 75 hektare, Kecamatan Sungai Beremas tanaman padi yang rusak 46 hektare dan jagung lima hektare.
Sedangkan di Kecamatan Sungai Aur tanaman padi yang rusak seluas 150 hektare, jagung 50 hektare dan kacang tanah seluas tiga hektare.
Selanjutnya di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie tanaman padi yang rusak seluas 60 hektare, jagung 10 hektare dan tanaman cabe seluas 1,5 hektare. Serta Kecamatan Gunung Tuleh tanaman padi yang rusak seluas 55 hektare dan jagung seluas tujuh hektare.
"Itu data sementara yang berhasil dikumpulkan. Tidak tertutup kemungkinan akan bertambah," katanya. (*)
Berita Terkait
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto langsung antarkan bantuan pada korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 19:23 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib
BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 5:35 Wib
Pemkab Solok susun strategi tutup tambang di Air Dingin cegah banjir
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib
PT BRM serahkan bantuan untuk korban banjir Pesisir Selatan
Minggu, 28 April 2024 13:04 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib