Rektor targetkan LP2M UNP naik klaster mandiri

id UNP,LP2M UNP,Ganefri

Rektor targetkan LP2M UNP naik klaster mandiri

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri (Antara)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat menargetkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) kampus tersebut naik klaster menjadi mandiri pada tahun 2020.

Rektor UNP Prof Ganefri di Padang, Kamis mengatakan pihaknya terus berupaya maksimal dalam mencapai target tersebut salah satunya dengan melakukan perubahan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang ada di kampus tersebut.

"Kita juga mengalokasikan dana Rp40 miliar untuk kegiatan riset pada tahun ini agar jumlah riset yang dihasilkan dosen UNP semakin banyak dan berkualitas," kata dia.

Menurut dia hal itu sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi yang mengharuskan seorang dosen melakukan riset. Seorang dosen yang tidak pernah melakukan riset bukanlah dosen

"Saat ini kita fokus melakukan pengembangan dan menanamkan budaya riset di kampus ini terutama para dosen," kata dia.

Ketua LP2M UNP Prof Rusdinal mengatakan sejak 2017 UNP telah membuat tiga sistem dalam mengunggah proposal dan laporan penelitian sehingga mempermudah peneliti dalam mempublikasikan riset mereka.

Pihaknya juga mendapatkan alokasi dana jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya, mulai dari publikasi jurnal, artikel, dan HAKI yang jumlahnya mulai menanjak tajam berkat bantuan kegiatan seminar, baik di dalam maupun luar negeri.

UNP saat ini sedang merencanakan pengembangan 26 model dan strategi pembelajaran komperatif yang memiliki output aplikasi video pembelajaran dan memiliki nilai jual. Kemudian kerja sama dengan pemilik aplikasi ruang guru juga telah direncanakan agar mencapai target yang telah ditetapkan

"Yang menjadi kelemahan saat ini adalah keterbatasan kurikulum nasional yang bersertifikat dan kita berupaya mendapatkannya," kata dia

Sebelumnya Dirjen Penguat Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan banyaknya jumlah mahasiswa UNP diyakini dapat meningkatkan atmaosfer akademik dan berkontribusi pada kinerja penelitian.

"Jika atmosfer akademik sudah baik, maka budaya riset secara otomatis akan baik pula," kata dia. (*)