Pemkab Pasaman revitalisasi kopi arabika 120 hektare

id Kopi

Pemkab Pasaman revitalisasi kopi arabika 120 hektare

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Elvi Wardi, bersama staf meninjau lokasi pembinitan kopi di lokasi Puncak Tonang,Lubuk Sikaping, Rabu. (Ist)

Lubuk Sikaping (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman melakukan program revitalisasi tanaman kopi arabika seluas 120 hektar di tahun ini, guna meningkatkan produksi komoditas ekspor tersebut.

Program revitalisasi tanaman kopi menyasar tiga kecamatan, yaitu kawasan Tonang, Lubuksikaping 10 hektare, Simpang Dingin, Duokoto 10 hektare, Kotanopan dan Pasar Kamis masing-masing 50 hektare, kata

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Elvi Wardi, di Lubuk Sikaping, Rabu.

Ia mengatakan, bahwa pemerintah daerah setempat pada tahun ini memberikan prioritas pada kopi sebagai komoditas yang termasuk dalam program revitalisasi perkebunan.

Upaya itu, seiring meningkatnya permintaan terhadap kopi dari daerah itu akhir-akhir menjadi alasan utama bagi pihaknya melakukan revitalisasi kebun untuk memaksimalkan produksi kopi.

"Sebenarnya masih banyak kebun kopi di Pasaman yang butuh revitalisasi dan peremajaan, untuk meningkatkan produksi kopi yang kini permintaannya melonjak tajam," katanya.

Menurutnya, produksi kebun kopi memiliki peluang besar untuk ditingkatkan, salah satunya melakukan revitalisasi dengan cara peremajaan, penggantian tanaman yang rusak dan tindakan intensifikasi lainnya.

"Komoditas kopi ini sangat menjanjikan, harganya pun demikian. Jika ini terus kita kembangkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Kopi pun sekarang jadi primadona," ujarnya.

Kopi, juga merupakan komoditas strategis untuk peningkatan ekonomi perdesaan. Oleh karena itu, kata dia, pemda setempat memasukkan kopi dalam prioritas revitalisasi perkebunan.

"Kopi merupakan salah satu komoditas yang memiliki peluang untuk dikembangkan, apalagi lebih di Pasaman, lahan kopi dimiliki oleh perkebunan rakyat," ujarnya. *