Status pencak silat sebagai warisan budaya dunia tak benda masih tahun depan

id Pencak silat,Unesco,Silek art festival

Status pencak silat sebagai warisan budaya dunia tak benda masih tahun depan

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid, memberikan sambutan dalam pembukaan Silek Art Festival di Taman Budaya Sumatera Barat, di Padang, Jumat (7/9) malam. (ANTARA Sumbar/Fathul Abdi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid, mengatakan Indonesia saat ini masih menunggu proses dari UNESCO terkait pengusulan pencak silat menjadi warisan budaya dunia tak benda.

"Pencak silat sudah didaftarkan kepada Unesco sejak 2017 agar ditetapkan jadi warisan budaya dunia. Sampai saat ini dalam proses," kata Hilmar Farid diwawancarai usai pembukaan kegiatan Silek Art Festival di Taman Budaya Sumbar, Padang, Jumat malam.

Ia mengatakan keputusan diterima atau tidaknya pencak silat bisa diketahui pada 2019.

Ia juga menyebutkan penilaian yang dilakukan mencakup asal-usul, serta upaya pelestarian terhadap silat di Indonesia.

"Upaya pelestarian akan sangat dipertimbangkan untuk menjawab seberapa jauh silat ini hidup, itulah pertanyaan UNESCO nanti," jelasnya.

Upaya pemerintah yang telah menganggarkan dana untuk kepentingan silat hingga dipertandingkan di Asian Games 2018, serta Silek Art Festival yang digelar hingga 30 November 2018, juga akan membantu penilaian.

Hilmar juga mengatakan ada negara lain yang juga mendaftarkan pencak silat ke UNESCO.

Hanya saja ia tidak ingin berkomentar banyak terkait itu, dan lebih memilih fokus agar pencak silat yang diusulkan Indonesia bisa ditetapkan sebagai warisan dunia.

"Pencak silat yang kita usulkan bukan hanya tentang olahraganya, tapi sebagai tradisi yang mengandung seluruh nilai kebudayaan di dalamnya," jelasnya.

Ia juga menyampaikan pencak silat bukan hanya sebatas gerakan fisik, tapi lebih dalam mempunyai nilai pendidikan karakter.

Karena itu ia mendorong pemerintah daerah melalui sekolah-sekolah yang ada memasukkan pencak silat dalam kegiatan ekstrakurikuler, pelajaran tambahan, dan lainnya.

Silek Art Festival akan berlangsung dari Jumat 7 September, hingga 30 November 2018.

Silek Art Festival 2018 melibatkan delapan kota dan kabupaten di daerah setempat yaitu Kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Sawahlunto, Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan Padangpariaman.

Pembukaan diisi dengan berbagai pertunjukan di antaranya Tari Piriang Alang Babega dari Kabupaten Sijunjung, Silek Harimau dari Agam, Silek Pangian dari Dharmasraya, dan lainnya.

Usai membuka SIlek Art Festival, Gubernur serta Dirjen Kebudayaan juga meninjau karya seni rupa yang dipamerkan di galeri tertutup Taman Budaya. ***1***